TEMPO Interaktif, Bogor - Lebih dari 100 warga di Desa Cibeureum dan Desa Cisarua, Kabupaten Bogor mendadak terserang wabah muntaber, hingga Rabu (26/8) Siang, masih ada belasan warga yang dirawat di RS Ciawi dan RS paru Cisarua. Wabah muntaber menyerang warga sesaat setelah warga berbuka puasa, Selasa malam, diperkirakan air yang dipergunakan mengandung bakteri penyebab diare.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dokter Euis Wulantari membenarkan adanya serangan muntaber di wilayah Kecamatan Cisarua dan Megamendung. ”Kami belum bisa memastikan penyebabnya,” kata Euis.
Dokter Euis Wulantari menyebutkan, muntaber menyerang warga Batu Layang, muntaber mulai dirasakan warga setelah mereka berbuka puasa, Selasa malam, ”Mereka merasa mules setelah buka puasa, selain orang dewasa anak-anak juga terserang,” jelasnya. Sebanyak 54 koran dilarikan ke RS Paru-paru Cisarua, sebanyak 30 orang dibawa ke Puskesmas Cisarua dan puluhan lainnya dibawa ke RS Ciawi.
Menurut warga, selama ini mereka mengkonsumsi air minum dari saluran air yang mengalir di daerah mereka, diperkirakan air tersebut berasal dari air bekas atau limbah hotel yang ada di daerah Cisarua, ada juga mereka yang megambilair di salah satumata air setempat. ”Tapi selama kami mengkonsumsi air tersebut biasanya tidak bermasalah,” kata Fauzan warga Cisarua.
Mendengar keluhan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta pihak Kelurahan dan Kecamatan ikut membantu menyelidiki asal-usul air yang gunakan warga. Air yang diduga menjadi penyebab wabah muntaber saat ini sedang diteliti.
DEFFAN PURNAMA