TEMPO Interaktif, Bogor — Satu orang penderita muntaber akhirnya meninggal dunia, korban bernama Susi, 28 tahun, warga Kampung Wangun Jaya RT 1/1, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu (26). Hingga saat ini beberapa rumah sakit masih merawat penderita muntaber dari Kecamatan Megamendung, Cisarua dan Caringin.
Hingga malam ini Rumah Sakit Paru Cisarua masih dipadati penderita muntaber, mereka diberi infus karena kekurangan cairan. Karena ruangan penuh sebagian masih ada yang dirawat di lantai.
Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dokter Euis Wulantari, Rabu sore akhirnya menetapkan muntaber menjadi Kejadian Luar Biasa karena penderitanya di tiga kecamatan. ”Penderitanya sudah ratusan, kami menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa,” kata dokter Euis, melalui teleponnya.
Penderita muntaber tercatat 55 orang di RS Paru Cisarua, kini yang menjalani perawatan sekitar 36 orang. Puskesmas Badak Putih sebanyak 28 orang, Puskesmas Cigombong delapan orang masih di rawat. Warga desa yang terkena muntaber yakni Desa Tugu Utara ada delapan penderita, Tugu Selatan empat orang, Jogjogan empat orang, Cibeureum 13 orang, Desa Citeko ada tiga orang, Desa Kopo sembilan orang serta Leuwimalang tiga penderita.
Menghadapi wabah ini Kepala Puskesmas Cisarua dr Lydia Kendra mengatakan di daerahnya sudah dinyatakan muntaber sebagai Kejadian Luar Biasa. Penyebabnya memang masih diselidiki, yang jelas pola hidup masyarakat dengan meminum air dari aliran sungai yang ada di sekitarnya menjadi salah satu penyebabnya. ”Saat ini kondisi cuaca kurang baik, sebaiknya minum air bersih,” jelasnya.
Sedangkan Kecamatan Cisarua, hingga Rabu malam terus mengirim air bersih ke desa yang terserang muntaber dengan mengirim air bersih, membagikan kaporit dan abate serta garam orarit. ”Selama ini warga memanfaatkan air dari aliran sungai Ciburial, Citamiang, Curug dan Situ Gede, bisa jadi air itu tercemar, masih kami selidiki asal usulnya,” jelas Camat Cisarua Tutang Badrultamam.
DEFFAN PURNAMA