TEMPO Interaktif, Jakarta - Travo pengganti dari Surabaya akhirnya tiba di Gardu Induk Sentral PT PLN Gardu Cawang, Jakarta Timur (20/10). Sejak kebakaran travo bulan lalu, Gardu Cawang itu kekurangan suplai daya sehingga aliran arus listrik ke 11 gardu di Jakarta terganggu. Pemasangan pun mulai di hari juga. Akhir Desember mendatang, aliran listrik diupayakan kembali normal dan tidak ada lagi pemadaman bergilir.
"Travo dan assesorisnya baru bisa beroperasi baik akhir Desember nanti," kata Manager PT PLN P3B Jawa-Bali Region Jakarta-Banten, Hadi Parmono di kantornya, Gardu Induk Sentral PT PLN Gardu Cawang, Jakarta Timur, Selasa sore (20/10). Travonya dari Surabaya tetapi sebagian assesorisnya didatangkan dari Perancis.
Sejak satu unit travo di gardu induk terbakar, 29 September lalu, terjadi kekurangan suplai hampir 50 persen dari normal yaitu sekitar 400 megawatt sehingga sebagian harus dipindahkan ke Depok, Bekasi dan dan sistem Cikarang. Sedangkan kekurangannya disuplai dari Balaraja, Krawang, Priuk dan Cikarang.
Sejak saat itulah, terjadi pemadaman listrik bergilir. Pemadaman itu, kata Hadi, dilakukan saat jam puncak beban yaitu antara jam 07.30-16.30 WIB. "Rata-rata 30-120 megawatt per hari," kata dia.
Hadi tidak berani menjanjikan bahwa travo pengganti dapat mulai dioperasikan sebelum akhir Desember. "Secara tekhnis, sistemnya sudah diperkirakan butuh waktu sekitar 2 bulan," ujarnya. Pemasangan alat dan juga koreksi tidak bisa dilakukan pada malam hari karena harus kondisi kering. "Semoga tidak sering hujan, sehingga cepat selesai," imbuhnya.
Bersamaan dengan penggantian travo, PT PLN juga memasang alat khusus pendeteksi dini agar kebakaran serupa dapat diantisipasi. "Travo akan diatur ketat, jangan sampai diberi beban terlalu tinggi," tegas Hadi.
RINA WIDIASTUTI