TEMPO Interaktif, Tangerang -Sepasang harimau jantan dan betina, serta dua anak harimau berusia delapan bulan menetap di pekarangan rumah, seluas 1000 meter. Pemiliknya, Kusbanu Hadi Soemarto telah merawat Raja Hutan itu sejak 1985.
"Mereka adalah Harimau Bengali dari India, bukan Harimau Sumatera," ujar Kusbanu saat ditemui Tempo di Kompleks Mabad, RT05, RW 05, Rempo, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ayah Unique Pricilia ini mengatakan awalnya ia memelihara sepasang harimau pemberian pihak Taman Safari.Harimau itu diberi nama Bayu dan Arimbi. Kedua ekor binatang itu tumbuh dan berkembang biak hingga beranak pinak. Salah satu keturunannya adalah, sepasang harimau yang berada di dalam kandang pekarandan rumahnya, yang diberi nama Kanna dan Caesar. Kanna baru saja melahirkan tiga anak harimau delapan bulan lalu.
Keberadaan harimau itulah yang mengusik tim Departemen Kehutanan. Mereka menduga harimau itu jenis Sumatera yang termasuk hewan langka dan dilindungi. Namun dibantah keras Kusbanu." Kalau memang Harimau Sumatera, kenapa baru diributkan sekarang, saya sudah 20 tahun lebih memeliharanya,"kata dia.
Tim Departemen Kehutanan mendatangi kediamannya pada Kamis kemarin (4/2)." Mereka meminta tes DNA untuk Harimau yang saya pelihara, akan saya lakukan, "katanya.
Kusbanu sangat menyayangi binatang buas itu." Dari semua binatang yang pernah saya pelihara, saya paling suka dengan harimau,"katanya yang mengaku pernah memelihara buaya dan ular. Baginya, harimau memiliki karisma tersendiri." Lebih agresif dan tantangannya besar," kilahnya. Untuk hobinya itu, ia harus mengeluarkan kocek yang cukup besar untuk biaya makan dan perawatan si raja hutan itu.
Setiap hari, seekor Harimau dewasa dengan tinggi setengah meter dan panjang 1 meter itu harus memakan 5 hingga 6 ekor ayam. Ditambah susu, daging dan hati sebagai menu anak harimau. Mengenai keamanan, ia menjamin hewan-hewan itu berada di dalam kandang yang didesain khusus dan sesuai standar kebun binatang di Indonesia.
JONIANSYAH