TEMPO Interaktif, Jakarta -Makam Keramat Mbah Priok di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta UTara terancam digusur. Pengelola makam menerima surat perintah untuk membongkar sendiri lahan yang diklaim milik PT. Pelindo II. Pengelola makam menyatakan siap berperang untuk mempertahankan lahan tersebut.
Makam keramat Mbah Priok terletak di eks TPU Dobo, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terletak di dalam terminal Peti Kemas milik PT. Pelindo II. Di sana tinggal kurang lebih 50 santri. Selain itu, pengelola makam rutin mengadakan pengajian. Ketika didatangi pada Kamis (4/3), penjagaan makam oleh para santri terlihat ketat. Beberapa menyelipkan senjata tajam di balik pakaiannya.
Sebelumnya pengelola menerima surat perintah untuk mengosongkan dan membongkar sendiri lahan seluas 5,4 Ha tersebut karena diklaim sebagai lahan milik PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Surat yang ditandatangani oleh Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono tertanggal 22 Februari 2010 tersebut dibuat atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Habib Ali Idrus yang merupakan keturunan keempat dari Mbah Priok mengaku memiliki sertifikat tanah sejak 1934. Sertifikat tersebut berbahasa Belanda. "Ini adalah makam keramat dan situs sejarah," katanya sembari menyitir ayat-ayat kitab suci. "Yang memberi nama daerah Tanjung Priok itu Mbah Priok." Habib Ali mengatakan pihaknya telah menunjuk Yan Juanda Saputra sebagai kuasa hukum.
(ADISTI DINI INDRESWARI)