TEMPO Interaktif, TANGERANG-Upaya penyelesaian permasalahan sopir angkutan umum Tangerang dalam rapat antara perwakilan sopir dan Pemerintah Kabupaten Tangerang berjalan ricuh. Rapat yang berlangsung di ruang Cituis, lantai lima Kantor Bupati Tangerang tegang dan diwarnai gebrak meja dan bentakan dari para sopir.
Amarah para sopir tersulut ketika Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Hermansyah ingin memulai pertemuan. Namun para sopir belum mau karena mereka menunggu Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Asmuni yang mereka anggap sebagai biang keladi permasalahan, belum datang.
" Sebaiknya kita mulai dulu pertemuan ini sambil menunggu pak Asmuni datang,"kata Hermansyah. Tapi para sopir menolak." Kalau begitu mau ditunggu sampai jam berapa, ini tidak demokratis namanya,"kata Hermansyah yang mencoba bersabar. Mendengar nada Hermansyah tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pengemudi Angkutan Umum Syaiful Millah langsung berdiri dan mengebrak meja.
Suasana ruangan yang berisikan 50 orang langsung tegang. Hermansyah yang didampingi sejumlah stafnya mencoba menahan diri." Tidak perlu pakai gebrak meja,"katanya dengan nada keras. Suara keras Hermansyah ini memancing amarah sopir lainnya yang langsung berdiri dan mengeluarkan suara bentakan." Bapak jangan membentak atasan kami,"kata seorang laki-laki berkepala botak.
Suasana semakin gaduh karena sopir lainnya ikut marah. Bahkan, ada seorang sopir yang nekat mendekati Hermansyah dengan wajah yang penuh amarah." Bapak melindungi orang yang salah, mustahil bapak tidak tahu kelakuan anak buah bapak,"katanya.
Karena suasana makin panas, petugas yang berjaga diluar masuk kedalam dan melerai. Tak lama suasana kembali redam. Dan rapatpun menunggu Asmuni.
Ratusan sopir angkutan umum dari 27 trayek di Kabupaten Tangerang menuntut agar Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang bertanggungjawab atas maraknya angkutan omprengan dan sjeumlah trayek angkutan yang tumpang tindih.
Joniansyah