TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski dari luar tampak tak ada kegiatan, Manajemen Terminal Peti Kemas Koja mengatakan terminal peti kemas ini tetap beroperasi seperti biasa. Sehingga seluruh kapal dan barang yang ada di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, tetap terlayani.
"Kami telah beroperasi sejak shift satu pagi tadi," kata General Manager Terminal Peti Kemas Koja, Doso Agung, saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/4).
Meski begitu, operasional yang dilakukan pada shift satu, atau pukul 07.00-16.00, baru mencapai 70 persen dari kemampuan. "Kemungkinan pada shift dua dan tiga, kemampuan operasi kami bisa kembali 100 persen," ujar Doso.
Untuk mendukung komitmen itu, manajemen telah menyewa container crane dari JICT dengan biaya US$ 25 per kontainer. Alat tersebut akan dipakai untuk memindahkan kontainer baik dari maupun ke kapal yang bersandar.
Menurut Doso, pada hari ini telah dijadwalkan ada tiga kapal bersandar dan melakukan bongkar muat. "Rata-rata, satu kapal itu memuat sekitar 800 kontainer," kata dia.
Selain alat, manajemen juga telah kerja sama dengan JICT untuk memanfaatkan pintu gerbang yang ada. Kerja sama ini dilakukan tanpa biaya, sebagai bentuk komitmen bersama menjaga kelangsungan operasi.
"Total ada empat gate JICT yang kami gunakan," ujar Doso. "Gate satu dan dua untuk ekspor, sedangkan gate 12 dan 13 untuk impor."
WAHYUDIN FAHMI