“Itu (tingkat ketidaklulusan siswa SMP Jakarta yang mencapai 28,97 persen) menunjukkan pendidikan SMP di Jakarta belum merata,” ujar Yohanes. “Gurunya yang perlu dilatih.”
Data di Departemen Pendidikan menunjukkan 39.179 siswa SMP di DKI Jakarta tidak lulus ujian nasional. Angka tersebut nyaris sepertiga atau 28,97 persen dari total peserta ujian nasional sebanyak 135.236 siswa.
Menurut Yohanes, siswa SMP di Jakarta dan Indonesia pada umumnya sebenarnya bisa memenuhi standar kelulusan. Akan tetapi, mereka harus mendapat pendidikan dari guru-guru yang kualitasnya memang bagus.
Yohanes menganggap masih banyak guru-guru di SMP pinggiran Jakarta yang kualitasnya kurang bagus. Hal tersebut terlihat ketika ia mengadakan pelatihan kepada sekitar 20 guru SMP dari daerah pinggiran di Jakarta tahun lalu. “Ada beberapa yang lemah di matapelajaran yang diajarkannya seperti matematika, sciences terutama fisika,” lanjut Yohanes.
Karena itu, Yohanes berharap bantuan operasional sekolah dan bantuan operasional pendidikan yang meningkat tiap tahunnya difokuskan untuk peningkatan mutu guru.
Untuk tahun anggaran 2010, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menganggarkan dana Bantuan Operasional Pendidikan mencapai Rp 1 triliun atau meningkat 10 persen dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp 963 miliar. Siswa menengah pertama memperoleh alokasi sebesar Rp 1,3 juta per tahun dan Rp 1,8 juta bagi mereka di tingkat atas.
KODRAT SETIAWAN