TEMPO Interaktif, Jakarta - Polda Metro Jaya masih telusuri penyebab ledakan kembang api yang terjadi saat proses pemusnahan di Pluit beberapa waktu lalu. Menurut Kabidhumas Polda Metro, ledakan berasal dari kembang api yang ada di mobil bak, tempat mesiu dan bunga kembang belum dipisahkan. ''Kami masih selidiki penyebab timbulnya api,'' kata Boy kepada wartawan di kantornya, Rabu (11/8).
Untuk menyelediki penyebab ledakan, Polda saat ini sudah periksa dua saksi yang kesemuanya pegawai PT Toyindo Perkasa, perusahaan pemilik kembang api tersebut. ''Kami juga sudah periksa penanggung jawab permusnahan tersebut yang juga berasal dari Toyindo,'' ujar Boy lagi.
Polisi, kata Boy, hanya bertindak selaku pencatat proses pemusnahan tersebut. PT Toyindo sendirilah, tambah Boy, yang melaksanakan pemusnahan. ''Kami hanya mencatat, proses pemisahan dilakukan mereka sendiri,'' katanya lagi.
Kembang api yang meledak tersebut, kata Boy, merupakan sisa kembang api kadaluwarsa yang tidak sempat dimusnahkan pada hari sebelumnya. Di hari pemusnahan kedua itu, Polisi memusnahkan 1570 kembang api, sedangkan pada hari sebelumnya dimusnahkan 1600 buah kembang api.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi memerintahkan PT Toyindo Perkasa untuk memusnahkan kembang api milik mereka yang sudah kadaluwarsa. ''Sesuai aturan memang diharuskan seperti itu, setiap kembang api yang kadaluwarsa harus dimusnahkan,'' kata Boy.
ARIE FIRDAUS