TEMPO Interaktif, Tangerang - Pembangunan Monorel Serpong-Bandara Soekarno Hatta diperkirakan membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu tujuh hingga delapan tahun ke depan. Waktu tersebut digunakan untuk tahap pra kajian (pra fisibilty studi), tahap kajian, detail engineering design, lelang hingga konstruksi.
”Butuh waktu 7-8 tahun,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten, Muhamad Husni Hasan, hari ini.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perhubungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Ahmad Rohili menambahkan, tahapan panjang harus dilalui untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Salah satunya, kata dia, tahapan pra studi kelayakan dan studi kelayakan yang membutuhkan waktu satu hingga dua tahun kedepan, tahap berikutnya adalah pembuatan detail engineering design yang diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun. Tahap berikutnya adalah proses lelang yang membutuhkan waktu satu tahun. ”Konstruksi bangunan bisa membuuthkan waktu 2-3 tahun,” kata Ahmad.
Ahmad mengakui, wacana pembangunan monorel Serpong-Bandara masih tahap sangat mendasar. ”Ya masih mimpilah, tapi orang hidup memang harus bermimpi agar mencapai tujuan,” katanya.
Muhammad Husni menambahkan, Monorel Serpong-Bandara Soekarno Hatta bisa saja dipercepat karena dari sisi persyaratan mendasarnya tidak begitu sulit. Misalnya, kebutuhan lahan tidak memerlukan biaya besar, waktunya singkat, karena infrastruktur berada di atas jalan raya, melalui proses tidak rumit. Serta dukungan dan perizinan Provinsi Banten dan instansi terkait, dan jalan raya Serpong- bandara cukup lebar yaitu 30 meter.
Selain itu, kata Husni, proyek Monorel Serpong-Bandara akan melibatkan pengembang perumahan, pengelola mal dan apartemen yang ada di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
JONIANSYAH