“Sampai sekarang belum jelas siapa yang memulai, tiba-tiba saja mereka bentrok menggunakan balok kayu dan saling lempar batu,” kata Camat Johar Baru, Marsigit, kepada Tempo, Kamis (3/2).
Seringnya bentrokan antarwarga di daerah tersebut diduga Marsigit dipicu oleh orang-orang bayaran bandar narkoba yang menginginkan agar daerah itu tidak ada dalam kondisi aman. “Dugaan dan analisa saya seperti itu (dipicu bandar narkoba). Soalnya sudah sering dan tidak jelas penyebabnya. Mereka (bandar narkoba) sengaja bikin keruh daerah itu,” ujar Marsigit lagi.
Sebagai Camat pun, kata Marsigit, ia sudah melaporkan analisa dan dugaannya itu kepada Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Hal itu ia lakukan karena mediasi antardua kelompok warga yang bentrok sudah tidak berpengaruh.
“Polisi juga sudah mengantongi kemungkinan bentrok disebabkan bandar narkoba. Mereka masih mendalami. Mediasi sudah tidak mempan, terakhir mediasi di Polres Jakpus, tapi ternyata sekarang masih bentrok. Dilaksanakan istighosah untuk mendamaikan, tetap saja bentrok,” kata camat lagi.
Lokasi bentrok sendiri, lanjut Marsigit, sudah kembali normal dan warga sudah beraktivitas biasa. Polisi dari Polsek Johar Baru dan Polres Jakarta Pusat pun juga masih berjaga mengantisipasi berulangnya bentrokan. Marsigit pun melaporkan, tidak ada korban luka atau korban jiwa dalam bentrokan tersebut.
ARIE FIRDAUS