“Siskamling kuat, silaturahmi di tingkat RT dan RW terjalin, dan tidak akan ada tawuran karena rakyat tidak mudah terprovokasi,” kata Fauzi, Senin (18/4).
Fauzi menyinggung peristiwa tawuran warga yang terjadi untuk kesekian kalinya di Johor Baru, Jakarta Pusat, Senin (18/4) dini hari tadi. “Itu umumnya diprovokasi pihak luar, itu harus diantisipasi,” ujarnya.
Selain aksi pemeriksaan Kartu Tanda Penduduk bagi tamu yang menginap, upaya provokasi itu bisa diminimalisir dengan memanfaatkan pemasangan kamera CCTV di beberapa titik rawan tawuran seperti Manggarai dan Menteng Tenggulun. “Kamera CCTV dipasang agar dapat dimonitor setiap saat, jadi tawuran dapat dicegah,” ujarnya.
Sementara untuk mencegah tawuran antar pelajar, Fauzi menyarankan agar aktivitas ekstrakurikuler di sekolah ditingkatkan. Secara keseluruhan, kata dia, tawuran harus ditangani dengan tindakan preventif. “Jangan seperti pemadam kebakaran, lihat api dulu baru ditangani.”
PINGIT ARIA