TEMPO Interaktif, Bogor - Sedikitnya 13 gua di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, terusik keberadaannya karena aktivitas penambangan batu kapur. "Kalau dalam bentangan datar, lokasi penambangan kira-kira 400 meter dari gua," ujar Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Institut Pertanian Bogor LAWALATA IPB, Anggi Putra Prayoga, Jumat, 17 Juni 2011.
Penegasan itu diungkapkan setelah mereka melakukan penelitian di tiga gua yang ada. Hasilnya menunjukkan gua-gua itu memang terancam punah. "Kami berharap hasil ini bisa menjadi bahan untuk meninjau ulang kegiatan penambangan batu kapur," ujar Anggi.
Kata Anggi, ke-13 lokasi gua berada di atas bukit kapur. Gua itu terletak di tengah bentang alam pada batuan karbonat yang khas berupa bukit, lembah, dolina (cekungan).
Akses jalan menuju gua itu banyak dipenuhi ilalang. Jalan dibikin karena aktivitas masyarakat sekitar untuk memanen sarang burung walet yang banyak ditemukan di dalam gua.
Menurut Anggi, tujuan penelitian para mahasiswa semester VI Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB adalah untuk mendapatkan data awal sebaran dan jenis fauna khas ekosistem gua Ciampea. "Kami berharap temuan itu bisa dijadikan bahan untuk meninjau ulang kegiatan penambangan batu kapur, termasuk habitat fauna khas yang ada di sana," ujarnya.
Penelitian tersebut melibatkan sembilan orang anggota LAWALATA IPB. Mereka mengambil data dalam tiga tahap pada tiga gua yang berbeda. Tiga gua, Sigodawang, Sidempet, dan Sipanjang dipilih karena diperkirakan memiliki potensi besar sebagai habitat fauna gua yang mampu hidup dalam intensitas cahaya.
DIKI SUDRAJAT