TEMPO Interaktif, Bekasi - Untuk meringkus Temi Ferdinand Karmany alias Sandi, 29 tahun, polisi terpaksa melepaskan tembakan. "Pelaku kami tembak kedua kakinya karena memegang senjata api," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metropolitan Bekasi Kota Komisaris Dedy Murti Haryadi, Jumat, 24 Juni 2011.
Sandi adalah pemuda pengangguran asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang menculik Christine Kerans dari rumahnya di Kampung Sawah, Pondok Gede, Kota Bekasi, 22 Juni lalu. Sebelum membawa kabur gadis 23 tahun itu, Sandi sempat melepaskan tembakan ke arah Yohanes Kerans, ayah Christine. Aksi itu dilakukan Sandi bersama tujuh temannya.
Menurut Dedy, polisi saat ini masih memburu kawan-kawan Sandi. Mereka di antaranya adalah Roy, Ever, Anarki, Edi, Eren, Hanok, dan seorang lagi yang belum diketahui namanya. Mereka, kata Dedy, membantu Sandi mengambil paksa Christine. Mereka juga melakukan perusakan dengan mendobrak dan merusak jendela rumah orang tua korban.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, pelaku mengaku nekat menculik korban karena hubungannya dengan korban tidak direstui Yohanes. Polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain tiga parang, satu samurai, dan satu senjata api rakitan.
HAMLUDDIN