Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Siswa di Jakarta Terancam Tak Bisa Masuk SMP Negeri  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan bahwa mulai tahun ajaran 2011/2012 rasio jumlah siswa per kelas di SMP Negeri akan dikurangi dari 40 siswa menjadi 36 siswa. "Sejak tahun-tahun kemarin sudah mulai diberlakukan di beberapa sekolah. Untuk tahun ini akan diberlakukan secara menyeluruh," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 28 Juni 2011.

Pengurangan rasio siswa ini diperkirakan akan mengurangi daya tampung SMP Negeri. Sekitar 8.000 calon siswa terancam tak bisa masuk SMP Negeri. Namun, Taufik mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan antisipasi agar pengurangan rasio ini tetap seimbang dengan peminat SMP Negeri. Taufik mengatakan pada tahun 2010 dan 2011, pihaknya mengadakan rehabilitasi dan penambahan ruang belajar baru di sekolah. "Ruang belajar baru ini mampu menampung antara 1.500-2.000 siswa tambahan per tahun. Tahun depan juga akan ditambah lagi," katanya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa ada SMP Terbuka dan SMP swasta yang masih bisa menampung siswa yang tidak berhasil menduduki bangku SMP Negeri. "Jangan lupa, banyak juga yang fanatik dengan sekolah swasta," tambahnya.

Taufik yakin bahwa SMP-SMP di Jakarta masih bisa menampung peminat. "Kalau soal masuk sekolah negeri memang ada faktor persaingan, jadi tidak semua bisa masuk," kata dia.

Taufik juga menepis tudingan bahwa tindakan yang dijalankannya itu tidak prorakyat. "Ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Saya hanya menjalankan peraturan yang berlaku," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan bahwa aturan ini mulai dijalankan secara bertahap sejak 2005 dan diberi kurun waktu tujuh tahun untuk menjalankannya. "Kalau dalam aturan sebenarnya malah bukan 36 kursi per kelas, namun 32."

Berdasarkan data, siswa lulusan SD tahun ajaran 2011 di DKI Jakarta berjumlah 142.013 anak, sedangkan daya tampung SMP Negeri di Jakarta berjumlah 64.319 kursi untuk pelajar asal Jakarta dan 3.085 untuk pelajar dari daerah lain.

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.