TEMPO Interaktif, Jakarta - Krisis keuangan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mulai menjadi perhatian luas. Sejumlah koalisi yang tergabung dalam simpul Save LBH Jakarta berencana menggelar malam pengumpulan dana. “Kami mengundang publik untuk datang pada acara tersebut,” ujar Ketua Panitia Save LBH Jakarta, Ratna Ariyanti, dalam keterangan persnya, Selasa, 28 Juni 2011.
Krisis keuangan melanda LBH Jakarta sejak lima bulan terakhir. Kondisi itu dipicu oleh penghentian donasi dari sejumlah lembaga donor. Akibatnya, LBH Jakarta terpaksa memangkas kegiatan operasional, seperti advokasi, investigasi, monitoring, dan evaluasi terkait kasus-kasus hukum yang mengorbankan masyarakat.
Biaya yang dibutuhkan LBH untuk menjalankan roda organisasi tidaklah kecil, yakni sekitar Rp 800 juta untuk menangani kasus-kasus hukum setiap tahunnya. Namun, layanan advokasi yang bersifat pro-bono itu kini terancam mandek. Kas keuangan organisasi yang tercatat pada akhir Mei lalu hanya tersisa Rp 27 juta.
Dana sebesar itu tentu tidak akan mampu menjawab kebutuhan LBH Jakarta yang harus menangani pengaduan nyaris setiap hari. Hingga bulan April 2011 saja, laporan yang masuk di meja pengaduan LBH mencapai 447 kasus. Jumlah itu nyaris mencapai setengah kasus dari data sepanjang tahun 2010 yang mencapai 1.150 kasus.
Ratna mengaku sangat mengapresiasi pemberitaan di sejumlah media massa terkait krisis tersebut. Sebab, pemberitaan yang cukup luas, kata dia, dalam sebulan (26 Mei-26 Juni 2011) LBH mendapat donasi dana segar sebesar Rp 109 juta. “Kami sangat berterima kasih, LBH Jakarta mulai mendapat perhatian dari masyarakat banyak,” ujarnya.
Namun, jumlah itu dinilai belum sepenuhnya menjawab kebutuhan. Oleh karena itu, kata Ratna, sejumlah masyarakat sipil yang tergabung dalam jaringan kerja LBH simpul alumni dan individu yang peduli LBH sepakat menggagas malam penggalangan dana di gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Salemba Raya, pada 30 Juni 2011.
Acara akan dimulai sekitar pukul 18.30 WIB dan dipandu oleh presenter Najwa Shihab. Beberapa tokoh nasional pun menyatakan siap mengisi acara tersebut, di antaranya budayawan Frans Magnis-Suseno, Inayah Wahid, gitaris Jubing Kristianto, grup band Efek Rumah Kaca, serta pertunjukan barongsai dari Komunitas Cina Benteng.
Melalui acara tersebut, panitia berharap mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 210 juta untuk membiayai kegiatan jangka pendek LBH Jakarta selama tiga bulan. Panitia juga berencana membuat 5.000 anggota jaringan donasi yang diharapkan bersedia membiayai kegiatan LBH secara rutin. “Agar puluhan ribu masyarakat pencari keadilan bisa ditangani dengan maksimal,” kata Ratna.
RIKY FERDIANTO