TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta Dinas Pendidikan menjalankan transparansi anggaran yang dikelolanya. Besarnya anggaran pendidikan di DKI Jakarta yang mencapai 27 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Jakarta harus menjadi contoh penggunaan anggaran yang akuntabel.
"Saya berharap anggaran yang besar tidak hanya menghasilkan output dan outcome di bidang pendidikan, tetapi juga dalam penyelenggaraannya," ujar Fauzi di Balai Kota, Kamis, 28 Juli 2011.
Menurut Foke--begitu ia disapa--besarnya komitmen pemerintah terhadap pendidikan melalui anggaran yang besar harus dapat dipertanggungjawabkan. Dinas Pendidikan harus memberikan contoh penggunaan anggaran yang transparan.
Mengenai peningkatan anggaran pendidikan, Fauzi menyebutkan bahwa hal itu merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan dewan. "Ini merupakan wujud kita mendorong pendidikan tetap menjadi prioritas," ujar Fauzi.
Dalam APBD DKI 2011, anggaran pendidikan mencapai Rp 8 triliun. Anggaran ini di antaranya untuk rehabilitasi berat dan rehabilitasi total gedung SD dan SMP negeri. Juga dialokasikan untuk biaya transportasi guru honorer di sekolah negeri. Selain itu, juga ada alokasi beasiswa senilai Rp 31,4 miliar untuk tingkat SMA dan SMK.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto berjanji akan memerintahkan semua kepala sekolah di DKI untuk membuka setiap informasi publik yang diminta masyarakat. Informasi itu termasuk transparansi penggunaan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah di sekolah-sekolah. "Kami akan lakukan pengelolaan pendidikan dengan transparan. Kalau ada hal yang dinilai janggal, kami siap memberikan keterangan," ujar Taufik.
IRA GUSLINA