TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Senin, 12 September 2011. Kali ini, lembaga antikorupsi ini mempertanyakan soal penetapan besaran iuran di beberapa sekolah favorit di DKI Jakarta, yang dianggap tidak transparan dan kemahalan. “Nanti jam 11.00 siang ini,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Layanan Publik ICW, Febri Hendri, dalam pesan pendeknya kepada Tempo pagi ini.
ICW juga kembali akan menanyakan perkembangan penanganan kasus pungutan yang dilakukan sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMPN 1 Cikini, Jakarta Pusat. “Kami ingin mengetahui bagaimana perkembangannya,” kata Febri.
Pertengahan bulan lalu, ICW bersama Aliansi Orang Tua Murid Peduli Pendidikan Indonesia menyerahkan berkas yang berisi 16 bukti temuan di RSBI SMPN 1 Cikini yang berpotensi korupsi.
Khusus pada siang ini, Febri bersama orang tua murid akan meminta penjelasan Dinas Pendidikan DKI Jakarta soal penetapan besaran iuran yang tidak transparan dan dinilai mahal di beberapa sekolah favorit DKI Jakarta yang banyak dikeluhkan orang tua murid. "Kami akan pertanyakan aturannya bagaimana,” kata dia.
ICW kerap mendatangi Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mempertanyakan berbagai praktek pungutan yang mengakibatkan mahalnya biaya pendidikan di sekolah.
JAYADI SUPRIADIN