TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, membantah kabar yang menyatakan bahwa Gilang Perdana adalah anak petinggi kepolisian. “Saya berani katakan itu tidak benar,” kata Baharudin di Markas Polda Metro Jaya, Selasa siang, 20 September 2011. Gilang diduga salah seorang siswa sekolah yang terlibat bentrokan dengan wartawan di depan SMA Negeri 6 Jakarta Selatan, Senin, 19 September 2011.
Baharudin juga membantah kabar burung yang menyebut bahwa pemilik akun Twitter @Gilang_Perdanaa merupakan putra dari Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suhardi Alius. “Bukan, bapaknya itu wiraswasta,” kata Baharudin.
Kabar burung yang menyatakan Gilang merupakan anak petinggi kepolisian beredar setelah akun Twitter Gilang menjadi pergunjingan masyarakat. Seusai bentrokan antara wartawan dan siswa, Gilang mencurahkan keceriaannya menyerang wartawan di Twitter.
"Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok-bonjok, emosi banget gue," tulisnya. Kicauan itu segera mendapat respons dari ratusan akun Twitter lainnya. Sebagian di antaranya menyesalkan insiden itu. "Malu-maluin almamater aja lo," tulis akun @wishnuyug.
Kini pemilik akun Gilang Perdana mengganti nama profil akun Twitternya dari semula @Gilang_Perdanaa menjadi @giper2k11. Gilang menyatakan alasan penyerangan terhadap wartawan adalah tingkah laku para wartawan tersebut dia nilai telah melampaui batas. "Bukan gitu Bang ya, tapi itu wartawan udah ngelunjak," tulisnya.
Baharudin mengatakan polisi akan bertindak tegas pada siapa pun yang melakukan kesalahan dalam tawuran tersebut tanpa memandang latar belakang yang bersangkutan. "Jangankan anak jenderal, jenderalnya saja kalau salah diproses," ujarnya.
ANANDA BADUDU