TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan sebagian polisi yang berada di lokasi tawuran antara pelajar SMAN 6 dengan wartawan tak luput dari bogem massa.
"Polisi juga kena pukul," katanya di Markas Polda Metro Jaya pada Selasa, 20 September 2011. Tapi, kata Djafar, polisi menerimanya dengan lapang dada lantaran itu sebagai konsekuensi tugas sebagai aparat berwenang.
Saat tawuran terjadi pada Senin, 19 September 2011, personel polisi memang tak dapat berbuat banyak lantaran kalah jumlah. Padahal, di depan SMAN 6 kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, setidaknya ada delapan sedan patroli polisi dan satu truk pengangkut aparat. Polisi sempat melerai, tetapi massa terlalu beringas.
Polisi pun sempat mengeluarkan tembakan peringatan tiga kali ketika ratusan pelajar dari arah Bulungan menggeruduk wartawan hingga kocar-kacir. Lantaran kalah jumlah, polisi tak kuat membendung aksi tersebut.
Baharudin mengatakan, sejauh ini ada lima wartawan yang menjadi korban pemukulan. Yang melapor ke kepolisian hanya tiga, sedangkan dari pihak siswa ada satu yang melapor ke kepolisian. "Rencananya sore datang ke Polres," katanya.
ANANDA BADUDU