Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengunjung Panik Saat Dinding Dekorasi Atlantis Runtuh  

image-gnews
Sejumlah pekerja tengah menutup area Seluncuran spiral setelah roboh bagian dinding dekorasi dan menimpa sebagian spiral di wahana Atlantis Water Adventure Ancol, Jakarta, Minggu (25/9). TEMPO/Tony Hartawan
Sejumlah pekerja tengah menutup area Seluncuran spiral setelah roboh bagian dinding dekorasi dan menimpa sebagian spiral di wahana Atlantis Water Adventure Ancol, Jakarta, Minggu (25/9). TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Runtuhnya dinding ferrocement yang menjadi dekorasi seluncur spiral wahana Atlantis, Taman Impian Jaya Ancol, Minggu siang, 25 September 2011, membuat pengunjung panik. Menurut Kristin, salah satu penjaja makanan di tempat itu, pengunjung sedang penuh-penuhnya saat itu. "Ada suara, sesuatu jatuh, ternyata dindingnya runtuh," kata Kristin.

Ana, teman Kristin, yang turut menyaksikan kejadian itu, punya cerita yang lebih detail. "Runtuhnya satu per satu. Beberapa bagian. Tidak runtuh sekaligus," katanya.

Berdasarkan pantauan Tempo di wahana itu sekitar pukul 16.00 WIB, beberapa bagian dinding yang ambrol telah ditutupi terpal berwarna hijau dan biru di beberapa bagian. Seluncur spiral ditutup untuk umum, tapi kolam dan area lain masih dibuka untuk umum.

Pengunjung masih ramai dan tampak tak peduli dengan kejadian tadi siang. "Asal enggak deket-deket situ. Lagian saya datangnya setelah zuhur, pas datang sudah ditutup terpal," kata Untung, salah seorang pengunjung asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang membawa serta putra-putrinya.

Namun, menurut Kristin, pengunjung berkurang drastis pasca runtuhnya dinding. "Tinggal seperempatnya, tadi penuh banget," kata Kristin. Ia mengatakan ada empat orang korban. "Sepasang suami istri, mereka luka-luka. Terus ada dua anak tapi saya enggak lihat anaknya."

Anti, pengunjung asal Duren Sawit, Jakarta Timur, punya cerita sendiri. Saat dia sedang menyuapi dua anaknya yang masih kecil, "Ada suara gedebam," katanya. Mulanya dia pikir itu adalah atraksi deburan ombak yang sebelumnya sempat diumumkan melalui pengeras suara. "Ternyata dinding di depan saya ambrol." Ada bagian seluncuran spiral, kata Anti, yang pecah akibat dihantam ferrocement dinding dekorasi.

Menurut Anti, suasana langsung gaduh. Anti juga langsung panik mencari tiga putra dan keponakannya. "Yang kecil aman sedang disuapi. Yang gede enggak keliatan," katanya. Nama putra dan keponakannya langsung diumumkan melalui pengeras suara. "Akhirnya ketemu di seberang kolam."

Selain putra dan keponakannya, ada banyak nama yang dipanggil melalui pengeras suara. "Pengunjung lain juga cari anak-anak. Mereka panik dan banyak yang habis itu pulang," katanya. Hingga tiga jam pascakejadian, Anti mengaku masih lemas. Tapi dia baru beranjak pulang pukul 16.00. "Saya sudah janji sama anak-anak ajak mereka ke Ancol," kataya. Sampai waktu pulang, Anti emoh menceburkan diri ke kolam. "Saya masih lemas."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Anti ada tiga korban dalam kecelakaan itu. "Suami Istri sama ada bapak-bapak," katanya. Si bapak yang dimaksud, kata Anti, hanya tergores pelipisnya. Namun suami istri yang juga jadi korban, "Itu suaminya kejepit di seluncur di antara reruntuhan," kata dia seraya menunjukkan foto kejadian. "Ini ada yang nolongin," katanya sambil masih menunjukkan foto kejadian.

Dua orang anak sempat menangis di atas papan seluncur. "Anak itu belum sempat meluncur, kami suruh dia turun. Dia nangis sambil turun tangga," kata Anti. Meski cukup traumatis, Anti tak kapok berkunjung ke Atlantis, "Asal anak-anak tidak naik seluncuran."

Anti berharap pengelola Atlantis lebih memperhatikan aspek keamanan. "Sekarang cuma luka ringan, jangan sampai ada kejadian kayak gini dua kali. Seharusnya pengelola mengecek rutin agar tak ada kejadian seperti ini," katanya.

Tak jauh dari sana, sepasang orang tua bersama dua anaknya tampak bersenda gurau. "Saya datangnya setelah kejadian. Saya malah enggak ngeh ada terpal itu," kata Karina. Namun dengan tiket masuk Rp 100 ribu, Karina menolak buru-buru pulang. "Masuknya saja Rp 100 ribu, sayang kalau buru-buru pulang," kata warga Kebayoran, Jakarta Selatan ini.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol, Agus Rochiyardi, dinding dekorasi wahana Atlantis itu dibuat dari ferrocement yang disangga oleh kawat-kawat. “Ferrocement-nya rontok sebagian,” kata Agus. Ferrocement hiasan dekorasi itu, kata Agus, berbentuk seperti terowongan stalagtit dan stalagmit untuk menghias wahana kolam bermain di Ancol.

Agus mengatakan pihaknya melakukan pengecekan dan perawatan seluruh wahana dan bangunan di Taman Impian Jaya Ancol secara berkala. “Tapi mungkin ada bagian-bagian yang tidak terdeteksi,” katanya. Pihak Ancol sendiri akan melakukan pengecekan di wahana Atlantis itu. “Kami tidak ingin ada kejadian serupa yang membahayakan pengunjung.”

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Sandiaga Uno beri pernyataan soal gabung dengan PPP paskamundur dari Partai Gerindra saat di Balai Kota Solo, Sabtu, 29 April 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.


Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Petugas mengevakuasi bus pariwisata dan truk yang terlibat kecelakaan di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 5 Maret 2022. Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.


Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Hingga hari ketujuh pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun, tim SAR terus mencari korban. ANTARA/Irsan Mulyadi
Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor


TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Bangkai KM Sinar Bangun ditemukan di kedalaman 450 meter di Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.


Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Keluarga penumpang KM Sinar Bangun dan warga menyalakan lilin di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Kapal berkapasitas maksimal sekitar 40 orang itu membawa 211 penumpang saat tenggelam. ANTARA/Irsan Mulyadi
Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar


Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Keluarga penumpang menangis saat menyaksikan proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. Kerabat penumpang KM Sinar Bangun mulai mendatangi posko di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.


Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Kedalaman di lokasi kejadian tenggelamnya kapal tersebut mencapai 300-500 meter. ANTARA/Irsan Mulyadi
Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba


Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Personel kepolisian berbincang dengan nelayan saat melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Sebanyak 171 penumpang lain masih dalam proses pencarian. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.


KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

Anggota keluarga penumpang KM Sinar Bangun melihat daftar nama penumpang yang hilang di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. KM Sinar Bangun mengangkut 128 penumpang saat tenggelam di Danau Toba pada Senin, 18 Juni 2018. ANTARA/Irsan Mulyadi
KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba


Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Petugas gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di posko Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu 20 Juni 2018. Hingga saat ini, sebanyak 18 penumpang selamat, dua penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang