Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sidang Putusan Aktivis Bendera Berakhir Ricuh

image-gnews
ANTARA/M Agung Rajasa
ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan massa Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) bentrok dengan aparat selepas pembacaan sidang Mustar Bonaventura Manurung dan Ferdinandus Semaun, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis sore, 13 Oktober 2011.

"Kita sudah mengingatkan mereka agar meninggalkan ruangan,"ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Rumano Yoyol, petang tadi. Menurutnya, massa pendukung terdakwa Mustar Bonaventura Manurung dan Ferdinandus Semaun, yang sudah mendominasi ruang sidang sejak dimulai pembacaan putusan, sudah mulai berlaku tidak sopan.

Mereka mulai berteriak dalam ruang sidang hingga melakukan orasi. "Hakim pun sudah mengingatkan mereka agar tertib, tetapi tidak patuh,"ujarnya. Disinggung soal upaya represif petugas kepada tamu peserta sidang. Yoyol menyatakan hal itu sudah sesuai dengan sesuai prosedur yang ditempuh kepolisian dalam sebuah pengamanan. "kita sudah peringatkan tiga kali, namun mereka malah mancing-mancing kami,"ungkapnya.

Persidang kali ini sudah diprediksi panas. Awalnya, petugas keamanan sengaja menahan massa kedua terdakwa yang akan masuk di luar Pengadilan, akibatnya mereka hanya melakukan demo di luar gedung Pengadilan yang dipimpin langsung kedua terdakwa.
Namun mendekati dimulainya sidang, ratusan massa berikut kedua terdakwa akhirnya diijinkan memasuki ruang sidang.

Pekikan 'hidup rakyat,' 'usut kasus century,' yang diungkapkan oleh Mustar salah satu terdakwa menggema dalam ruang sidang yang diikuti massa lainnya dengan ungkapan yang sama. Beberapa kali ketua majelis hakim yang dipimpin Bayu Istidiatmoko, memperingatkan agar tamu sidang berbuat tertib dan tidak berisik. Bahkan salah satu tamu sidang diperintahkan sempat diancam akan dikeluarkan dari ruang sidang. "Jika anda tetap tidak bisa tertib saya perintahkan untuk keluar,"hardik Bayu.

Selepas pembacaan putusan sidang yang menghukum tujuh bulan penjara bagi kedua terdakwa, kegaduhan ruang sidang semakin menjadi. Ferdinandus salah satu terdakwa langsung berorasi setelah majelis hakim meninggalkan ruang sidang.
Peserta sidang yang mendominasi ruangan, langsung terbawa emosi, mereka langsung meneriaki ketua Mejelis hakim. 'huuuuuuuuuh' begitu ketua Mejelis Hakim menutup sidang.

Tak ingin meluas, petugas sempat melakukan mediasi dengan tamu sidang yang terus meneriaki Majelis hakim dan beroarasi dalam ruang sidang. Namun mereka tetap bertahan dan terus melakukan orasi, akibatnya polisi mengambil tindakan pengusiran. Tetapi bukannya mereda, mereka malah terus bertahan hingga akhirnya dilakukan pengusiran secara paksa oleh polisi terhadap beberapa tamu sidang yang dianggap provokatif, saling dorong sempat terjadi didalam ruang sidang, sementara tamu sidang lainnya yang didominasi ibu-ibu langsung berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama dirasakan Ferdinandus Semaun, salah satu terdakwa yang terus melancarkan orasi, akhirnya diciduk aparat ke luar sidang. Bahkan, Ferdi sempat mendapatkan perlakukan anarkis aparat, beruntung akhirnya ia berhasil ditolong tamu sidang lainnya.

Aksi pengusiran tidak berhenti di dalam Pengadilan, massa yang sudah terpecah di halaman Pengadilan pun akhirnya diusir agar meninggalkan Pengadilan. Belasan angkot dan kendaraan pribadi milik tamu sidang yang di parkir di bilangan Jalan Gajah Mada di perintahkan jalan untuk meninggalkan area Pengadilan Jakarta Pusat.

Kebisingan serupa terjadi pekan lalu saat pembacaan putusan gagal dibacakan, sekitar ratusan simpatisan yang didominasi ibu-ibu tak segan melangsungkan demo tepat di depan ruang Sidang Pengadilan. Mereka mendesak Pengadilan menunjukan surat keterangan sakit berikut rekam sakit yang dialami Bayu Istidiatmoko yang saat itu batal hadir. Selain itu, mereka menuntut keberanian Pengadilan untuk menuntaskan mega skandal pengcuran bantuan bailout Bank Century senilai Rp 6.7 triliun.

Beruntung, kegaduhan itu dapat segera diatasi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian yang telah disiagakan sejak pagi hari di lokasi Pengadilan.
Dalam sidang tuntutan sebelumnya, 7 Juli 2011, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan tuntutan selama 1 tahun penjara kepada kedua terdakwa.
Seperti dikatahui, Mustar dan Ferdi dilaporkan sejumlah tokoh dan pejabat terkait tudingan adanya aliran dana penyelamatan Bank Century pada Senin 30 November 2009 dalam pemangan SBY-Boediono.

JAYADI SUPRIADIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kekurangan Hakim, 86 Pengadilan Belum Bisa Beroperasi  

9 Juli 2017

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menyapa Ketua Mahkamah Agung M Hatta Ali (kanan), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari (kiri) saat buka puasa bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, 30 Mei 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Kekurangan Hakim, 86 Pengadilan Belum Bisa Beroperasi  

Tahun 2017, MA membuka lowongan 1.684 calon hakim.


Bersaksi di depan Kongres, Mantan Direktur FBI Mengaku Bingung

9 Juni 2017

Getty Images/Chip Somodevilla
Bersaksi di depan Kongres, Mantan Direktur FBI Mengaku Bingung

Mantan Direktur FBI mengaku bingung dengan penyebab pemecatan dirinya.


JK: Dikriminalisasi, PT Geo Dipa Energi Harus Beri Bukti Kuat

14 Maret 2017

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.
JK: Dikriminalisasi, PT Geo Dipa Energi Harus Beri Bukti Kuat

Wapres JK tidak akan mengintervensi hukumnya, tetapi memberikan bukti-bukti yang kuat bahwa itu kriminalisasi kepada Geo Dipa.


Penyerangan Kantor Balai Kota Makassar Siap Disidangkan  

7 Januari 2017

Sejumlah kendaraan bermotor rusak akibat aksi penyerangan kantor Balai Kota Makassar, 7 Agustus 2016. Pengrusakan tersebut terjadi saat anggota polisi dan Satpol PP terlibat bentrokan pada Sabtu (06/08) malam hingga Minggu dini hari. TEMPO/Fahmi Ali
Penyerangan Kantor Balai Kota Makassar Siap Disidangkan  

Berkas perkara penyerangan kantor Balai Kota Makassar, Agustus 2016, sudah lengkap dan segera dilimpahkan ke pengadilan negeri.


Terkait Fitsa Hats, Ini Penjelasan Novel

4 Januari 2017

Anggota ACTA, Novel Chaidir Hasan, menjadi salah satu saksi memberatkan dalam sidang kasus penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, 3 Januari 2017. TEMPO/Friski Riana
Terkait Fitsa Hats, Ini Penjelasan Novel

Novel Chaidir Hasan, seorang saksi dalam sidang penodaan agama dengan tesangka Ahok, menjelaskan munculnya istilah "Fitsa Hats" di BAP.


Soeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini  

3 Januari 2017

Halaman Auditorium Kementerian Pertanian di Jalan Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Gedung tersebut akan menjadi lokasi persidangan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penistaan agama. Tempo/Danang F
Soeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini  

Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, pernah menjadi tempat pengadilan kasus dengan tersangka Soeharto, Abu Bakar Baasyir, dan sekarang Ahok.


Tumpukan Perkara, MA: PN Jakarta Utara Berkinerja Rendah  

31 Desember 2016

Hakim ketua dan hakim anggota menyidangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok  dalam kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 27 Desember 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho/Pool
Tumpukan Perkara, MA: PN Jakarta Utara Berkinerja Rendah  

Kepala Bagian Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur mengkritik pimpinan pengadilan negeri yang kurang kompeten menyelesaikan tumpukan perkara.


Persiapan Sidang Perdana, Ahok Batal Hadiri Maulid Nabi

12 Desember 2016

Cagub DKI Jakarta, Ahok, foto bersama pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta, 8 Desember 2016. Setidaknya Ahok melayani permintaan foto atau selfie bersama sebanyak 200 orang perhari. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Persiapan Sidang Perdana, Ahok Batal Hadiri Maulid Nabi

Yayong mengatakan Ahok meneleponnya dan memberitahu tidak bisa hadir dalam pengajian.


Sidang Ahok, PN Jakarta Utara Izinkan TV Siaran Langsung

12 Desember 2016

Juru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Hasoloan Sianturi sedang menjelaskan kesiapan PN Jakarta Utara untuk menggelar kasus Ahok, 9 Desember 2016. Tempo/Dwi Herlambang.
Sidang Ahok, PN Jakarta Utara Izinkan TV Siaran Langsung

Hasoloan mengaku tak mempermasalahkan jika televisi menyiarkan tayangan sidang secara langsung.


Pengadilan Putuskan Sidang Ahok Digelar di Lokasi Ini  

9 Desember 2016

Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok foto bersama pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta, 8 Desember 2016. Posko kampanye Ahok-Djarot ini sering ramai dikunjungi pendukung dan masyarakat. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pengadilan Putuskan Sidang Ahok Digelar di Lokasi Ini  

Persidangan Ahok sedianya berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.