TEMPO Interaktif, Jakarta - Terletak di bagian barat kompleks Pelabuhan Ikan Muara Angke, sebuah dermaga baru berbentuk huruf L tampak mencolok. Dermaga yang sudah dilengkapi patok-patok beton untuk mengikat kapal itu merupakan bagian dari pelabuhan penumpang baru untuk mengakses Kepulauan Seribu. "Panjangnya 182,5 meter," kata Kepala Bidang Transportasi Laut dan Udara Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Turipno, Senin, 17 Oktober 2011.
Dermaga itu, menurut Turipno, bisa menampung lebih dari dua puluh kapal. Saat ini, ada delapan kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melayani perjalanan menuju Kepulauan Seribu dari Marina, Ancol. Kapal-kapal itu terbagi dalam dua jenis, yakni Lumba-lumba dan Kerapu. Dua unit kapal Lumba-lumba masing-masing dapat mengangkut 50 penumpang, enam lainnya berjenis Kerapu yang masing-masing dapat mengangkut 25 penumpang. Dinas Perhubungan berencana mengoperasikan dua unit kapal baru yang lebih besar dengan kapasitas masing-masing 200 orang.
Selain itu, belasan perahu tradisional juga akan melayani rute yang sama dari Pelabuhan Muara Angke. Izin trayek perahu-perahu itu sedang diproses Dinas Perhubungan. "Semua kapal penumpang yang menuju Kepulauan Seribu akan disatukan di pelabuhan yang baru," ujar Turipno.
Tak jauh dari dermaga itu sebuah gedung dua lantai juga tampak berdiri megah. Menurut rencana, lantai dasar gedung itu akan digunakan sebagai ruang tunggu, sementara lantai di atasnya difungsikan sebagai perkantoran.
Total area yang disiapkan untuk Pelabuhan Muara Angke seluas 7.000 meter persegi. Pekerja masih menata paving untuk area parkir. Kapal pengeruk untuk memperdalam perairan sekitar dermaga juga sedang bekerja. Idealnya kedalaman di sekitar dermaga minimal 4 meter. Ruang tunggu berukuran 3x100 meter bagi penumpang yang akan diberangkatkan juga sedang dibangun di dekat dermaga. "Targetnya semua pekerjaan ini sampai Desember," kata Turipno lagi.
Pelabuhan baru ini akan mengadopsi sistem boarding di bandara. Calon penumpang yang belum memiliki tiket menunggu di ruang tunggu lini dua di gedung kantor, dan hanya yang sudah mengantongi tiket dan kapalnya siap berangkat yang diizinkan masik ruang tunggu lini satu yang sedang dibangun.
Turipno menargetkan pelabuhan baru ini dapat beroperasi pada awal tahun depan. "Ya, kalau bisa pada Januari atau Februari."
PINGIT ARIA