TEMPO Interaktif, Jakarta - Shelter Transjakarta Pinang Ranti, Jakarta Timur, sudah kembali beroperasi normal. Shelter sempat ditutup setelah ledakan tangki berisi bahan bakar gas (BBG) bus Transjakarta di Stasiun Pengisian BBG Pinang Ranti kemarin.
“Sudah beroperasi kembali, dari jam 5 sore kemarin,” kata Muhammad Akbar, Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Jumat, 21 Oktober 2011.
Akbar menyatakan, jalur Transjakarta Koridor IX, di mana terdapat shelter itu, telah dioperasikan secara utuh. Kemarin, insiden ledakan membuat perjalanan dihentikan sampai Shelter Taman Mini.
Namun Stasiun Pengisian BBG Pinang Ranti yang berlokasi tepat di samping shelter belum difungsikan kembali. “Sementara masih dialihkan ke empat SPBBG lain,” kata Akbar menunjuk Stasiun di Daan Mogot, Pasar Minggu, Pemuda-Rawamangun, dan Kampung Rambutan.
Akbar belum dapat memberi kepastian kapan SPBG Pinang Ranti bakal dibuka lagi. Dia mengatakan, stasiun perlu perbaikan karena bagian plafonnya ada yang rusak karena ledakan.
Tapi lebih dari itu, Akbar mengatakan, yang berwenang menilai kelayakan SPBG untuk beroperasi adalah Perusahaan Gas Negara dan Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. BLU Transjakarta, kata Akbar, hanya pengguna.
“Mereka yang bertanggung jawab beri perizinan, uji kelayakan, dan pengawasan BBG. Kemarin, mereka sudah turun ke lapangan,” kata Akbar.
Dari pihaknya sendiri, Akbar menegaskan, berkomitmen mengintensifkan pemeriksaan kondisi fisik tabung atau tangki BBG di badan bus. “Sebenarnya sudah secara rutin kami lakukan. Tapi sekarang akan lebih intensif,” katanya.
Ledakan kemarin dialami bus Transjakarta bernomor TMB-07 jurusan Pluit-Pinang Ranti. Saat itu, bus sedang dalam proses pengisian BBG. Dua orang mengalami luka-luka, masing-masing pramudi bus dan operator SPBG. Satu orang lagi mengalami syok, yaitu pramudi cadangan yang tengah melintas.
ATMI PERTIWI