TEMPO Interaktif, Bekasi-Hanif M. Husnaya, 3, dan Isma Nur Fauziah, 3, dari Bekasi, Jawa Barat, meninggal setelah disuntik campak dan polio pada 21 dan 25 Oktober lalu. Vaksinasi diberikan sehubungan dengan program Pekan Imunisasi Nasional 2011.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Manurung mengatakan Hanif yang divaksin di Kelurahan Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi, meninggal beberapa jam kemudian dalam perawatan Rumah Sakit Mekarsari, Bekasi Timur. Sedangkan Isma mendapat vaksin Kelurahan Telukpucung, Kota Bekasi. "Setelah divaksin, kedua balita kejang-kejang," kata Tetty hari ini, 4 November 2011.
Menurut Tetty, tidak mungkin terjadi kesalahan dalam penyuntikan atau kelebihan dosis karena petugas bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur. Selain itu, petugas pemberi vaksin di setiap pos pelayanan terpadu telah diberi pembekalan sebelum mengimunisasi. "Ada banyak penyebab lain pada kasus kematian balita ini, tetapi kami belum bisa memastikan karena masih diinvestigasi."
Hanif adalah putra Adiguna-Eva, warga Babelan, Kabupaten Bekasi. Menurut neneknya, Ny Sigit, 47, malam setelah divaksin, cucunya demam tinggi, muntaber, dan suhu badannya naik hingga 42 derajat Celsius. Hanif dirawat selama tiga hari di rumah sakit, sebelum meninggal.
Seharusnya, kata Ny Sigit, Hanif hanya diberi vaksin polio tetapi petugas posyandu memaksa memberikan vaksin campak sekaligus. "Katanya mumpung ada program pemerintah."
Isma, putri Tian Setiani, 26, dan Nana Setiana, 35, warga Perumahan Wisma Asri, juga meninggal setelah demam tinggi hingga 42 derajat dan kejang-kejang. "Anak saya diberi vaksin campak dan polio sekaligus," kata Tian.
HAMLUDDIN