Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinas Pendidikan Minta Penjelasan Don Bosco  

image-gnews
HIV-AIDS/TEMPO/Arif Fadillah
HIV-AIDS/TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta penjelasan dari SD Don Bosco, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terkait dengan penolakan sekolah itu terhadap calon siswa karena sang ayah mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus).

“Kami sudah melakukan tindakan,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto ketika dihubungi pada Jumat 2 Desember 2011.

Dia mengatakan telah mengutus Kepala Bidang Pendidikan Dasar untuk datang ke SD Don Bosco untuk bertemu dengan orang tua dan sekolah. “Saya minta ada pembahasan dan klarifikasi kejadian yang sebenarnya,” katanya,

Berdasarkan penyelidikan awal, kata dia, sekolah belum memberikan keputusan pembatalan secara resmi. “Itu baru dari SMS, jadi sebenarnya belum ada keputusan pasti dari sekolah,” katanya.

Taufik mengatakan akan meminta pendapat pakar terkait SMS itu. Yang jelas, kata Taufik, tidak boleh ada diskriminasi pendidikan. “Pendidikan itu hak semua siswa,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Taufik, ada kekhawatiran dari orang tua siswa yang lain terhadap virus yang mematikan itu. “Mungkin ada kekhawatiran, kita tidak ingin ini jadi momok ketakutan,” kata dia seraya menambahkan ada kemungkinan banyak orang tua siswa belum memahami penularan penyakit itu. “Ini seharusnya jadi pembelajaran bersama seputar HIV/AIDS. Sayangnya, masih ada stigma dari orang tua terhadap HIV/AIDS.”

Sebelumnya, seorang anak perempuan ditolak masuk SD Don Bosco karena ayahnya, Fajar Jasmin Sughandi, mengidap HIV. Padahal sebelum sang ayah menyampaikan dirinya positif HIV, anak itu sudah diumumkan sebagai anak yang lulus penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012/2013. (Ayah Kena HIV, Anak Ditolak Sekolah di Don Bosco)

Pada saat negosiasi uang masuk, Fajar berterus terang pada pihak sekolah bahwa dirinya mengidap HIV/AIDS, sedang anaknya negatif virus itu. Beberapa saat setelah pertemuan itu, Fajar menerima pesan pendek pembatalan penerimaan putrinya sebagai calon siswa. Pesan pendek itu juga menjelaskan pembatalan itu disebabkan oleh beberapa calon orang tua siswa menolak keberadaan anak itu karena Fajar positif HIV.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.