TEMPO Interaktif, Jakarta - Penasihat Tim Advokasi Brawijaya IV, Mahendradratta, menduga bahwa pembunuhan Raafi Aga Winasya Benjamin merupakan pembunuhan berencana. Oleh karena itu, ia berharap tersangka penusukan yang ditetapkan oleh kepolisian lebih dari satu, yakni yang memerintahkan serta mengeksekusi penusukan. “Ada yang menyuruh penusukan itu,” kata Mahendradratta, Minggu, 4 Desember 2011 siang.
Mahendradratta menduga penusukan direncanakan atas dasar percakapan dua orang yang menumpang sebuah taksi. Melalui telepon seluler, salah seorang di antara penumpang bercakap-cakap. Percakapan tersebut didengar oleh si sopir taksi. Sopir itu kemudian dijadikan saksi oleh kepolisian.
“Udah diberesin anaknya,” kata Mahendradratta menirukan percakapan penumpang itu. “Percakapan itu menunjukkan adanya misi yang sudah diselesaikan.”
Jika betul penusukan itu direncanakan, Mahendradratta mengatakan pembunuh bisa dijerat dengan hukuman yang lebih berat. “Sebab, ada unsur perencanaan.”
Sebaliknya, Mahendradratta mengatakan terlalu ganjil jika polisi hanya menetapkan satu tersangka penusukan. “Ada tautan yang putus kalau hanya satu. Kesaksian sopir dibawa ke mana?”
Hingga saat ini, kepolisian sudah menetapkan lima tersangka kasus tewasnya Raafi. Kelima orang itu yakni R; Febrie, 42 tahun; Maratoga (27); Fajar (25); dan Helmy (24). Orang-orang inilah yang terlibat keributan dengan kawan-kawan Raafi pada saat penusukan di Shy Rooftop pada 6 November dini hari.
Kelompok tersangka dua kali berkelahi dengan kawan-kawan Raafi di depan panggung Shy Rooftop. Perkelahian pertama berakhir lantaran dilerai oleh petugas keamanan. Tak berapa lama, perkelahian terjadi lagi yang dipicu penyentilan puntung rokok oleh Raafi. Pada perkelahian kedua inilah Raafi kemudian terjatuh bersimbah darah lantaran ditusuk.
Sebelum Raafi roboh, seorang penyerang sempat menyabet tangan seorang kawan Raafi dan membuat dia terjatuh. Mahendradratta menyebut ciri-ciri si penyerang antara lain mengenakan baju berkerah lengan panjang warna putih, berkulit terang, berambut cepak, tidak begitu tinggi, dan berbadan tegak. “Dia yang paling agresif.”
Kepolisian Resor Jakarta Selatan akan mempublikasikan tersangka penusuk Raafi pada Senin, 5 Desember 2011 besok. Mahendradratta berharap besok polisi bisa memberikan cerita yang runut dan logis ihwal kasus penusukan itu.
ANANDA BADUDU