TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pemuda pimpinan John Refra, alias John Kei, populer dengan nama Pemuda Kei. Nama itu diambil dari daerah asal mereka, yaitu Kei, di Maluku. Kelompok ini memiliki pesaing yang terdiri dari para pemuda Flores.
Di bawah pimpinan John Kei, kelompok ini bergerak di jasa pengamanan dan penagihan utang. Kelompok ini menguasai pusat perbelanjaan Tanah Abang di Jakarta Pusat. Tidak cukup hanya di Tanah Air, bisnisnya meluas ke Singapura dan Australia.
Kelompok John Kei banyak berbisnis di jasa pengamanan tempat hiburan, pembebasan lahan, dan lahan parkir. Pentolan kelompok Kei, Agrafinus, mengklaim bisnisnya bukan usaha kelas rendahan. "Kami etnis Maluku tidak ada bisnis penjagaan tempat hiburan," ujar Agrafinus dalam wawancaranya dengan majalah Tempo yang terbit pada 15 November 2010.
Karena itu, bisnis tempat parkir dan tempat hiburan tidak disentuh John Kei cs. Pemuda Kei beberapa kali dikabarkan terlibat dalam bentrokan. Tidak jarang perkelahian menimbulkan pertumpahan darah yang menyebabkan korban tewas.
Kompetitor kelompok John Kei berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipimpin oleh Thalib Makarim. Mereka menguasai pusat hiburan elite di daerah Jakarta Selatan. Lingkungan pasar di Blok M dan Melawai pun dikuasainya.
Salah satu tempat hiburan ternama yang dikuasai kelompok Thalib adalah "Blowfish Kitchen and Bar" di gedung Menara Mulia, Jakarta Selatan. Di situlah mereka bertugas menjaga keamanan.
Pada 4 April 2010, terjadi bentrokan antara kelompok Kei dan kelompok Flores. Pertumpahan darah mengakibatkan dua anggota kelompok Kei tewas.
Bentrokan Blowfish ini berlanjut dalam persidangan 29 September 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di Jalan Ampera. Sidang ini menyulut pertikaian yang mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban. Tiga orang dari kelompok Kei tewas, puluhan lainnya luka-luka.
Wakil Angkatan Muda Kei (AMKei), Daud Kei, mengatakan konflik sudah bukan lagi melibatkan kelompok, namun membawa nama daerah. "Ini bukan antara Kei dan Flores, tapi antara Maluku dan Flores Ende. Jangan salah tulis," katanya.
Kini John kembali berhadapan dengan hukum. Ia ditangkap pada Jumat malam, 17 Februari 2012 di sebuah kamar di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Ketika ditangkap, ia sedang bersama artis Alba Fuad yang mengisap obat terlarang jenis sabu-sabu.
John ditangkap atas dugaan terlibat kasus pembunuhan Direktur Power Steel Mandiri Tan Harry Tantono. Harry ditemukan tewas dengan luka penuh tusukan di Swiss Bell Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
John Kei, dari Tanah Abang hingga Australia
Tito Kei: Polisi Ini Menembak John Kei
Hari Ini, John Kei Ajukan Gugatan Praperadilan
Berbagai 'Peluru' Polisi Jerat John Kei
Alasan Polisi Jerat John Kei Pasal Pembunuhan
Positif Nyabu, Alba Fuad Ditahan
John Kei Dijerat Pasal Pembunuhan dan Narkotik
Polisi: John Kei Bertemu Bos Sanex di Hotel
Gula Darah Turun, John Kei Masih Trauma
Wawancara John Kei: Saya Suka Kelahi, Bukan Preman