TEMPO.CO, Jakarta -Aksi teror geng motor pita kuning rambut cepak di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, 13 April 2012 lalu ternyata belum selesai. Kini beredar pesan pendek di kalangan prajurit Tentara Nasional Indonesia.
Menurut sumber Tempo, Pesan pendek ini menjadi petunjuk polisi tentang keterlibatan sejumlah anggota TNI dalam aksi brutal di Jalan Pramuka itu.Pesan berantai itu mengungkap nama seorang perwira pertama di lingkungan TNI Angkatan Laut. Perwira berpangkat letnan tersebut diduga menjadi salah seorang penggerak kelompok penyerbu.
Dalam pesan itu, ia meminta anggota TNI Angkatan Laut dan Angkatan Darat bersatu. Polisi, menurut pesan ini, berada di balik penembakan tentara di Jalan Pramuka. Juru bicara Polda Metro Jaya, Rikwanto, ragu terhadap kebenaran pesan pendek tersebut. “Itu hoax,” ujarnya.
Jumat 13 April 2012 lalu itu, puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepat mengamuk di jalan yang kerap menjadi arena balap liar itu. Bersenjata pedang samurai, balok, besi, dan tongkat bambu, mereka membabi buta menghajar kerumunan pemuda dan remaja yang tengah kongkow di jalan itu.
Ketika sebuah mobil City Car berwarna putih melintas, kelompok bermotor ini meminta agar mobil itu memutar balik. Karena berkukuh tetap maju, tak pelak mobil itu dikerumuni dan dipukul olek anggota kelompok itu. Tiba-tiba, entah dari mana datangnya, terdengar dua tembakan. Dua pria anggota kawanan bermotor itu tersnungkur.terdengar dua tembakan. Dua pria segera tersungkur. (Baca:Alasan Pengendara Yaris Putih Tembak Geng Motor)
Esoknya, media mengungkap bahwa yang tertembak adalah Prajurit Satu Sugeng Riyadi, anggota Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut. Satunya lagi Prajurit Dua Akbar Fidi Aldian, anggota Batalion Infanteri Lintas Udara 503 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Akbar tertembak di dada kanan, tembus ke punggung.
Dia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Adapun Sugeng, yang terkena serpihan peluru di telinga dan mukanya, dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut Mintohardjo. Baca selengkapnya di Majalah Tempo.
JAJANG JAMALUDIN | MUSTAFA SILALAHI | GADI | PINGIT | PRIHANDOKO
Berita terkait
James Bon Pemburu Geng Motor
Alasan Pengendara Yaris Putih Tembak Geng Motor
Geng Motor Tak Berencana Membunuh Lawannya
Dikeroyok, Arifin Diteriaki 'Ambon Bawa Sangkur'
Pemeriksaan Kodam Jaya Jadi Kunci Kasus Geng Motor