TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut berkomentar soal aksi oknum prajurit TNI dalam video berjudul Koboy Palmerah. "Saya kira itu masalah pribadi. Bukan sifat TNI," kata dia kepada Tempo di kantor Kementerian Kesehatan, Kamis, 3 Mei 2012.
Menurut dia, sikap oknum itu tak mencerminkan seorang TNI yang seharusnya menjadi panutan. "Sifat pribadi yang emosional, yang tentunya harus diperbaiki," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Pandji Suko Harijudho telah mengungkap identitas 'Koboi Palmerah' ini. Pelaku adalah Kapten M. Arlutfi, Kepala Urusan Personalia di Markas Besar TNI Angkatan Darat. Karena ulahnya itu, si kapten bisa terkena sanksi dari TNI.
Aksi Kapten M. Arlutfi menuai kecaman hebat di ranah media sosial Twitter dan Facebook setelah video bertajuk itu diunggah di situs YouTube. Video itu jelas sekali menunjukkan Arlutfi, yang mengendarai mobil dinas TNI berpelat nomor 1394-00, memarahi seorang pengendara sepeda motor yang menyerempet mobilnya.
Peristiwa itu terjadi Senin siang lalu di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah Selatan, Jakarta Barat. Dia mengomeli pengendara motor sambil sesekali menodongkan pistolnya. Dalam video itu terlihat pistolnya sempat menyalak dua kali ke udara. Sang kapten, yang bertubuh lebih kecil dibanding si pengendara motor, terlihat beberapa kali memukulkan tongkat ke arah kepala pengendara motor. Untung saja pengendara motor itu memakai helm.
MUNAWWAROH
Berita Terkait
Kasus Koboi Palmerah Harusnya ke Peradilan Umum
'Koboi Palmerah' Belum Dijatuhi Sanksi
Sanksi ‘Koboy Palmerah’ Belum Diputuskan
Polisi: Koboi Palmerah Tanggung Jawab Pomdam
Mengapa Koboi Palmerah Merasa Superior
Kapten 'Koboy Palmerah' Diperiksa Pomdam Jaya
Koboi Palmerah Klaim Memakai Airsoft Gun
Mabes TNI AD Akui 'Koboy Palmerah' Itu Anggotanya
Mobil 'Koboy Palmerah' Pakai Pelat Nomor TNI AD
Video: Diserempet, Koboi Palmerah Todongkan Pistol
Video Koboy Palmerah Jadi Trending Topics Twitter