TEMPO.CO, Depok - Posko Front Betawi Rempug (FBR) di Depok dibakar puluhan orang tak dikenal sekitar pukul 03.00, Rabu, 16 Mei 2012. Ketua FBR Kota Depok Muhammad Kanta mengaku tidak mengetahui motif dan siapa yang melakukan hal tersebut.
"Kejadiannya Rabu dinihari di posko Kukusan, Beji. Itu adalah pos FBR di bawah gardu 191," kata Kanta kepada wartawan, Rabu, 16 Mei 2012.
Kanta tak mau menuduh pihak mana pun, tapi peristiwa itu tetap akan diusut. Pihaknya pun akan menyerahkan hal itu sepenuhnya pada proses hukum. "Saya enggak tahu motifnya, tiba-tiba sudah ludes terbakar," katanya.
Menurut Kanta, saat kejadian, tak seorang pun anggotanya berada di posko. Kanta mengatakan pihaknya menjadi korban dari keganasan orang yang tidak bertanggung jawab. "Kami baru tahu setelah ada anggota yang melapor," katanya.
Kepolisian Sektor Beji, Depok, berjanji mengusut tuntas insiden pembakaran posko FBR di Jalan Nusantara itu. Wakil Kepala Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Tallo mengatakan kasus itu masih diselidiki. "Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan saksi-saksi," katanya.
Sementara Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Komisaris Suratno mengatakan kejadian itu sudah ditangani Polsek Beji. Suratno mengklaim pihaknya sudah sering kali melakukan mediasi kepada setiap ormas untuk mencegah terjadinya keributan.
"Kalau mediasi, sudah sering kali kami lakukan, kami kumpulkan para tokoh ormas," katanya. "Kami imbau kepada setiap ormas untuk menjaga poskonya masing-masing."
ILHAM TIRTA