TEMPO.CO, Jakarta - Badan Layanan Umum Transjakarta Busway akan mulai mengoperasikan e-ticketing akhir Mei 2012. Pengoperasian pertama dilakukan di Koridor 6. "Di bulan Agustus, kesebelas koridor akan sudah bisa mengoperasikan e-ticketing," kata Direktur Unit Pengelola Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Busway Muhammad Akbar dalam acara sosialisasi e-ticketing di Jakarta, Rabu, 16 Mei 2012.
E-ticketing akan menggunakan kartu prabayar JakCard yang diterbitkan Bank DKI. "Kartu ini mirip seperti kartu prabayar yang diterbitkan bank-bank, seperi Flash BCA dan lainnya," ujar Muhammad.
Untuk memiliki JackCard, masyarakat tidak perlu menjadi nasabah Bank DKI. Muhammad mengatakan pengguna cukup datang ke halte busway dan membelinya di sana. "Tidak perlu meninggalkan kartu identitas atau apa pun," ujarnya.
Di halte nanti, kata Muhammad, akan tersedia dua macam kartu. Yang pertama adalah kartu prabayar JackCard dan yang kedua adalah kartu sekali pakai. Keduanya dapat dibeli langsung di halte.
Kartu prabayar memiliki limit maksimum Rp 1 juta. Cara penggunaannya dengan ditempelkan pada alat pendeteksi. "Sistem akan memotong jumlah saldo di kartu tersebut sesuai tarif," ujarnya. Jika isi sudah habis, pengguna bisa melakukan isi ulang di setiap halte. Pihak Transjakarta belum menentukan limit minimum kartu tersebut.
Muhammad mengatakan kartu prabayar tersebut memiliki cip yang terdeteksi dalam jarak lima sentimeter. Bahkan kartu itu bisa terdeteksi di dalam dompet. "Jadi hanya dengan menempelkan dompet pun bisa," ujarnya.
Satu kartu pintar ini bisa digunakan di seluruh koridor. Dalam jangka panjang, pihak Transjakarta akan mengusahakan supaya kartu-kartu dari berbagai bank, tidak hanya Bank DKI, bisa terintegrasi dengan e-ticketing Transjakarta.
Selain kartu prabayar, jenis kartu yang kedua adalah kartu sekali pakai. Muhammad mengatakan kartu ini fungsinya sama dengan karcis. Dibeli dengan harga Rp 3.500, kartu ini kemudian akan ditelankan ke suatu alat. Saat ini alat deteksi kedua kartu telah siap di Koridor 6. "Tinggal dioperasikan saja akhir bulan ini," kata Muhammad.
David Tjahjana, Ketua Komunitas Suara Transjakarta, sebuah komunitas pengguna busway, berharap target waktu pelaksanaan e-ticketing ini bisa tercapai. "Sebenarnya ini sudah molor karena dulu rencananya April," kata David kepada wartawan seusai acara sosialisasi.
Menurut David, sistem tiket elektronik ini sangat menguntungkan. Konsumen tidak perlu repot-repot membawa uang receh. "Kami juga lebih mudah menganggarkan biaya transportasi sehari-hari," ujarnya. Selain itu, pengguna busway tidak perlu mengantre membeli tiket.
David mengatakan, pada 2004 hingga 2008, pernah ada sistem e-ticketing. Namun sistem itu berhenti di tengah jalan. Selain itu, kartu koridor satu dengan yang lain tidak terintegrasi. "Saya berharap rencana kali ini bisa berhasil dan berlangsung terus," ujar pria yang sehari-hari berkantor di Plaza Indonesia ini.
GADI MAKITAN