TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan pelaku pengeroyokan yang menyebabkan tiga orang tewas seusai pertandingan Persija dengan Persib belum tentu kelompok suporter. Ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi untuk mengungkap para pelaku.
“Di sektor itu, tidak ada penontonnya,” kata Jenderal Timur Pradopo saat ditemui di Ruang Rupatama, Markas Besar Polri, Selasa, 29 Mei 2012.
Timur menyatakan tempat kejadian perkara peristiwa pengeroyokan tersebut adalah dekat kolam renang, yang kerap digunakan sebagai lapangan parkir. Hal ini membuat polisi tidak dapat langsung menyimpulkan bahwa pengeroyok adalah salah satu kelompok suporter.
Timur membantah polisi kecolongan. Menurut dia, aparat kepolisian berjaga di sekitar tempat pertandingan untuk mengamankan situasi sebelum, pada saat pertandingan, dan sesudah pertandingan, yang berakhir imbang dengan skor 2-2 ini. Sedangkan tempat kejadian perkara, menurut Timur, bukanlah target utama pengamanan polisi di wilayah Gelora Bung Karno. “Bukan tidak kita pantau, tapi memang bukan target,” kata dia.
Tewasnya tiga orang ini, menurut Timur, juga menjadi pengalaman dan evaluasi polisi untuk mengelola pengamanan suporter dalam pertandingan olahraga. Proses pengamanan selama ini sudah berjalan dengan baik dengan langkah-langkah preventif dan kerja sama dengan Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat. “Saya kira itu termasuk evaluasi dan akan kami ungkap secepatnya. Kami serius pada kasus kematian ini,” kata Timur.
Pada 27 Mei 2012, tiga orang diduga suporter Persib Bandung ditemukan tewas seusai pertandingan Persija melawan Persib. Seorang korban diidentifikasi sebagai Lazuardi, 29 tahun, warga Menteng Sukabumi, Jakarta. Sedangkan dua orang lagi masih belum dapat diidentifikasi karena tidak memiliki tanda pengenal.
Satu jenazah yang belum teridentifikasi dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ciri-ciri korban mengenakan kemeja lengan panjang berwarna abu-abu, kaus oblong, dan celana panjang jins. Pada jenazah ini ditemukan bekas luka pada bagian bokong dan pergelangan kaki kiri. Tanda lainnya adalah tahi lalat berwarna hitam di dada dan lengan kanan atas.
Jenazah lain yang belum teridentifikasi mengenakan kaus oblong lengan pendek berwarna abu-abu dan celana panjang. Pada perut sisi kiri bawah terdapat jaringan kulit bekas operasi. Sementara di lutut kiri juga terdapat jaringan parut berbentuk bulat. Pada dada kanan terdapat tahi lalat berwarna hitam. Dua jenazah ini diduga tewas akibat kekerasan dari benda tumpul berupa luka memar dan lecet.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait
Sebelum Tewas Dikeroyok, Lazuardi Diduga Memalak
Ekstasi Triliunan Diimpor Atas Nama Koperasi TNI
Jakmania Minta Polisi Usut Tewasnya Suporter
Jasad Korban Keroyok Persija-Persib Sudah Diambil
Upaya Polisi Jelang Laga Ricuh Persija Vs Persib
Polisi Diminta Mendalami Budaya Sepak Bola
Suporter Luka di RSCM Sudah Pulang