TEMPO.CO, Depok - Dialog soal biaya kuliah antara perwakilan mahasiswa dengan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) Bambang Irawan berakhir menggantung. Mahasiswa memutuskan menutup pertemuan karena merasa tidak puas.
“Kami hanya meminta kejelasan. Untuk apa Profesor (Bambang) mengajak audiensi kalau tidak bisa menjawab,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI Faldo Maldini di Gedung Rektorat UI Depok, Rabu 4 Juli 2012.
Dalam dialog tersebut, sebanyak lebih dari 60 orang perwakilan mahasiswa meminta penjelasan ihwal kenaikan biaya Program Profesi Kedokteran gigi dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juga pada tahun ini. Padahal sebelum 2010 dana tersebut tidak pernah ada.
“Kami minta penjelasan penetapan dana tersebut,” kata Ketua BEM FKG UI, Awan Hafi Pratomo, yang juga ikut audensi.
Dalam penjelasannya Bambang tak menghiraukan keberatan sebagian mahasiswa. Beberapa mahasiswi ada yang menunjukkan emosinya sampai menangis. “Kita memang harus berkorban secara finansial. Mutu itu
mahal,” kata Bambang menunjuk minimnya fasilitas yang ada saat ini di FKG untuk kebutuhan praktek keahlian gigi.
Ketika ditanya apakah kenaikan biaya tersebut sudah dibicarakan dengan mahasiswa, Bambang mengklaim sudah dengan BEM FKG. Namun, Awan sendiri mengaku tidak pernah diajak bicara mengenai itu.
Dialog memanas ketika para mahasiswa mendesak Bambang untuk menjelaskan data Student Unit Cost yang menjadi dasar kenaikan setiap biaya kuliah. Bambang menolak untuk memberikan data.
Pertemuan tersebut dijaga ketat puluhan petugas Satuan Pengamanan (Satpam) UI. Sedang ratusan mahasiswa lainnya menduduki semua lantai gedung rektorat itu. Mahasiswa diantaranya memajang spanduk di setiap lantai.
ILHAM TIRTA