Dua Kapal Diragukan Bisa Beroperasi di Selat Sunda

Pelabuhan Merak, Banten, Jawa Barat. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Pelabuhan Merak, Banten, Jawa Barat. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Bakauheni - Administratur Pelabuhan Bakauheni meragukan dua kapal ferry jenis roll on–roll off (roro) bisa beroperasi saat mudik Lebaran. Hingga saat ini perusahaan pemilik kapal belum menyampaikan kesanggupan perbaikan selesai tepat waktu. “Sudah dikonfirmasi ke perusahaan pemilik dua kapal itu. Mereka tidak yakin dan ragu bisa beroperasi,” kata Perwira Jaga Administratur Pelabuhan Bakauheni, Rudi Mahfudi, Kamis, 19 Juli 2012.

Dua kapal itu adalah KMP Nusa Bahagia dan KMP Nusa Setia. Perusahaan, menurut Rudi, masih menunggu suku cadang kapal dari Jepang. “Setelah diperbaiki atau docking, pasti akan kami cek kelayakan kapal secara menyeluruh. Itu standar operasinya,” ujar Rudi.

Manajer Operasional PT Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, menjelaskan bahwa selain KMP Nusa Bahagia dan KMP Nusa Setia, saat ini enam kapal lainnya juga masih menjalani perbaikan, yakni KMP Nusa Agung, KMP Mitra Nusantara, KMP Titian Nusantara, KMP BSP I, KMP Windu Karsa, KMP Pratama, dan KMP Victorius. Proses perbaikannya diharapkan bisa berjalan tepat waktu. “Kami mentargetkan 35 unit kapal yang beroperasi saat mudik Lebaran nanti. Perbaikan tengah dikebut,” ucap Heru.

Ihwal KMP Nusa Bahagia dan KMP Nusa Setia yang diragukan bisa beroperasi pada mudik Lebaran, menurut Heru, Indonesia Ferry telah menjajagi penambahan tiga kapal baru dan satu kapal bantuan untuk melayani pelayaran Bakauheni-Merak.

Tiga kapal baru tersebut adalah KMP Labitra Salwa, KMP Caitlyn, dan KMP Shalem. “Sedangkan kapal bantuan yang akan kami kerahkan adalah KMP Roditha yang sudah menyatakan siap beroperasi. Targetnya harus minimal 35 kapal yang beroperasi,” tutur Heru.

Heru menjelaskan bahwa perbaikan delapan kapal itu merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, setiap perusahaan wajib mengecek semua peralatan, meliputi mesin, badan kapal, sistem navigasi hingga kelengkapan alat penyelamatan.

“Setelah dirasa selesai, akan dilakukan pengecekan secara detail oleh petugas administratur pelabuhan. Mereka yang berwenang menentukan sebuah kapal layak beroperasi atau tidak,” katanya.

Indonesia Ferry memprediksi akan terjadi kenaikan arus mudik dibanding tahun lalu. Kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan yang melintasi Selat Sunda akan bertambah sekitar lima persen. Adapun jenis kendaraan tetap akan didominasi pemudik dengan roda dua.

NUROCHMAN ARRAZIE

Terpopuler:

MUI Restui RaziaTempat Hiburan
Demi Ramadan, Sidang Napi Guantanamo Ditunda
Muhammadiyah Anggap Sidang Isbat Tak Perlu Lagi
Muslim Amerika Serukan Boikot Kurma Israel
Ribuan Warga Jember Puasa Besok
Tarawih Naqsabandiyah Cianjur Ikut Pemerintah
Menjelang Ramadan, Polisi Merazia Tempat Hiburan
Emirat Arab Gelar Kampanye Sehat Gula Ramadan
Siswa SD Ini Mengepel Masjid Agung Sambut Puasa
NU Perkirakan Puasa Mulai 21 Juli 2012