Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2014, Indonesia Punya Museum Tionghoa Terbesar  

image-gnews
Warga keturunan Tionghoa beribadah pada di Vihara Boen Tek Bio, Tangerang, Banten, Minggu (22/1) malam. Sejumlah tempat peribadatan dipadati warga keturunan Tionghoa pada malam tahun baru Imlek 2563 menyambut datangnya tahun Naga Air yang jatuh pada hari senin 23 Januari 2012. TEMPO/Seto Wardhana
Warga keturunan Tionghoa beribadah pada di Vihara Boen Tek Bio, Tangerang, Banten, Minggu (22/1) malam. Sejumlah tempat peribadatan dipadati warga keturunan Tionghoa pada malam tahun baru Imlek 2563 menyambut datangnya tahun Naga Air yang jatuh pada hari senin 23 Januari 2012. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2014 nanti, Indonesia bakal memiliki museum kebudayaan Tionghoa terbesar. Pasalnya, saat ini di Taman Mini Indonesia Indah tengah dibangun Museum Hakka dan Pagoda Taman Budaya Tionghoa.

Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera menjadi penggagas pembangunannya. Ketua Panitia Pembangunan Museum Hakka, Iwan Mahatirta, mengatakan pada 2004 mantan Presiden Soeharto mengalokasikan tanah seluas 45 ribu meter persegi di TMII bagi masyarakat Tionghoa Indonesia untuk membangun taman budaya Tionghoa.

"Kami mendapat tanah dari Yayasan Harapan Kita di bawah Ibu Tutut (Siti Hardianti Rukmana)," kata Iwan menjelang peletakan batu pertama pembangunan museum, Senin, 6 Agustus 2012.

Sebenarnya, pembangunan area taman secara keseluruhan sudah dicicil sejak 8 November 2006. Namun, khusus museum, baru dilakukan peletakan batu pertama karena terbentur biaya. Kendati demikian, Iwan enggan menyebut biaya pembangunan museum.

Ia juga membantah acara peletakan batu pertama museum ini sengaja dibuat berdekatan dengan pemilukada. Menurut dia, sekarang adalah hari yang tepat untuk memulai peletakan batu pertama. "Tidak ada hubungannya," Iwan berkilah.

Di kawasan museum dan taman ini nantinya akan terdapat berbagai bangunan lain, seperti gapura, gedung utama ala istana Tiongkok, pagoda, danau buatan, jembatan, dan pendopo. Rencananya, akan dibangun pula tempat rekreasi anak dan restoran.

Khusus museum, luas tanahnya mencapai 5.000 meter persegi. Museum akan terdiri dari tiga lantai. "Tiap lantai luasnya 1.500 meter persegi," kata Iwan.

Gedung museum dibuat seperti bangunan tradisional Hakka, berbentuk lingkaran dengan diameter 45 meter. Lantai satu untuk ruang pertemuan dengan kapasitas 1.000 orang. Lantai dua dan tiga untuk museum yang memajang foto, lukisan, patung, dan benda-benda antik Tionghoa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Barang-barang yang dipajang secara khusus merupakan peninggalan etnis Hakka dan umumnya dari etnis Tionghoa. "Semuanya menceritakan perjalanan orang Hakka dari Tiongkok ke Nusantara."

Suku Hakka merupakan suku mayoritas Tionghoa di Indonesia. Dari 20 juta warga Tionghoa, 40 persen atau 8 juta di antaranya adalah suku Hakka. Mereka tersebar di Aceh, Medan, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat, Jakarta, Bandung, serta kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Beberapa ratus tahun lalu nenek moyang suku Hakka terpaksa meninggalkan kampung halamannya. Mereka merantau dari Guangdong atau Fujian, Tiongkok, ke Indonesia. Sebabnya, bencana alam atau peperangan di negara asal. Di wilayah tujuan, mereka menjadi kuli tambang, buruh perkebunan, petani, atau pedagang kecil.

Ketua Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera, Sugeng Prananto, berharap museum ini dapat memberi gambaran dan inspirasi kepada generasi tentang perjalanan bangsa Tionghoa. "Masyarakat Tionghoa dengan kekurangan dan kelebihannya dapat terintegrasi di Nusantara. Bahkan, ikut Sumpah Pemuda hingga memberi sumbangsih dalam perekonomian," ucap dia.

ATMI PERTIWI

Berita terpopuler lainnya:
Kopassus Penyelamat Korban Perkosaan Naik Pangkat

Coba Merampok Guru di Angkot, 2 Lelaki Diringkus

Waspada Perampok Berkedok Pengamen

3 Dugaan Motif Penembakan Halte Transjakarta

Pergoki Pencuri, Suryadi Ditembak

Polisi Temukan Logam Gotri di Halte Transjakarta

Kencing Sembarangan, Tayudin Ditusuk hingga Tewas

Darurat, Cadangan Darah PMI Hanya untuk Dua Hari

Polisi Minta Pengelola Transjakarta Pasang CCTV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Tahun Baru Imlek

47 hari lalu

Sejumlah pekerja menata kue keranjang di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin 24 Januari 2022. Jelang Hari Raya Imlek, produksi dodol di tempat tersebut meningkat hingga lima kali lipat dibanding hari biasanya. ANTARA FOTO/Fauzan
Sejarah Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Tahun Baru Imlek

Kue keranjang adalah salah satu makanan yang identik dengan Tahun Baru Imlek. Kue dari ketan yang manis ini ternyata sudah aja sejak 2.500 tahun lalu.


Makna Sosial Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Perayaan Imlek

47 hari lalu

Pekerja menata kue keranjang di Rumah Produksi Kue Keranjang Hoki, Depok, Jumat, 5 Februari 2021. Akibat pandemi, pemilik usaha menurunkan jumlah produksi kue khas perayaan Imlek tersebut hingga 60 persen dengan harga jual Rp 25 ribu per kue. ANTARA /Asprilla Dwi Adha
Makna Sosial Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Perayaan Imlek

Kue keranjang, salah satu makanan khas Imlek, merupakan wujud nyata kerekatan warga lokal dan juga masyarakat Tionghoa.


Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

4 April 2023

Seorang pria etnis Tionghoa melempar jinzhi atau uang arwah atau kertas emas, pada patung Dewa Cina, Da Shi Ye yang terbuat dari kertas saat berlangsungnya festival Ghost di Kajang, di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Agustus 2016. AP Photo
Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

Tradisi bakar uang arwah dipercaya dilakukan sejak zaman Dinasti Tang.


Dirjen Kemendagri Apresiasi Peran PHIS dukung Pemerintah

7 November 2022

Foto bersama saat acara pelantikan Pengurus Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) Periode 2022-2027, di Museum Hakka Indonesia di area Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Sabtu (05/11/2022).
Dirjen Kemendagri Apresiasi Peran PHIS dukung Pemerintah

PHIS dan masyarakat Tionghoa diharapkan terus membantu pemerintah di bidang Ekonomi, Sosial Pendidikan.


Masih Pandemi Covid-19, Ini Imbauan Merayakan Tahun Baru Imlek 2572

3 Februari 2021

Ilustrasi imlek. Shutterstock
Masih Pandemi Covid-19, Ini Imbauan Merayakan Tahun Baru Imlek 2572

Karena masih situasi pandemi Covid-19, masyarakat Tionghoa disarankan untuk merayakan Tahun Baru Imlek di rumah.


Malam Ini, Prabowo Bertemu Pengusaha Tionghoa di Medan

22 Februari 2019

Malam Ini, Prabowo Bertemu Pengusaha Tionghoa di Medan

Prabowo akan bertemu dengan pengusaha dan warga tionghoa di Medan.


Jokowi ke Masyarakat Tionghoa: Jangan Sampai ada yang Tak ke TPS

7 Februari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 7 Februari 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Jokowi ke Masyarakat Tionghoa: Jangan Sampai ada yang Tak ke TPS

Jokowi meminta masyarakat Tionghoa menggunakan hak pilih.


Jokowi Minta Masyarakat Tionghoa Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2019

7 Februari 2019

Presiden Jokowi mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek di akun Instagram pribadinya. instagram.com/jokowi
Jokowi Minta Masyarakat Tionghoa Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum 17 April 2019.


Suasana Hari Raya Imlek di Wihara Lalitavistara Cilincing

5 Februari 2019

 Wihara Lalitavistara di Cilincing, Jakarta Utara. TEMPO | Bram Setiawan
Suasana Hari Raya Imlek di Wihara Lalitavistara Cilincing

Turis mancanegara datang ke Wihara Lalitavistara untuk berwisata sekaligus menikmati semarak Imlek.


Pengamanan Imlek 2019, Polda Metro Jaya Kerahkan 5.000 Personel

5 Februari 2019

Warga Tionghoa Indonesia beribadah di Vihara Dharma Bakti Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 4 Februari 2019. Perayaan tahun baru Imlek 2570 akan dilaksanakan pada hari selasa, 5 Februari 2019, yang merupakan Tahun Babi Tanah. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamanan Imlek 2019, Polda Metro Jaya Kerahkan 5.000 Personel

Pada perayaan tahun baru Imlek 2019, Polda Metro Jaya mengerahkan 5.000 personel untuk menjaga keamanan kegiatan pada hari ini.