TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E (Bidang Pendidikan) DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah, mengusulkan agar SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta Selatan, dilebur menjadi satu sekolah. “Daripada tawuran terus, dilebur saja atau salah satu dari dua sekolah itu dipindah dari kawasan Blok M,” kata Wanda kepada Tempo, Rabu, 26 September 2012.
Menurut Wanda, perbedaan kualitas dua sekolah elite itu tidak akan menghambat peleburan dua sekolah. ”Status RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) yang disandang SMA 70 tak jadi penghambat,” kata dia merujuk SMA 70 dulu juga merupakan hasil penggabungan dari dua sekolah yang sering tawuran. Pada 1981, SMAN IX dan SMAN XI dilebur menjadi SMAN 70.
Bila melebur dua sekolah dianggap tak mungkin, menurut Wanda, Pemerintah DKI Jakarta bisa merelokasi salah satu dari dua sekolah tersebut. “Pindahkan saja ke tempat lain. Ada banyak fasilitas sosial dan fasilitas umum DKI Jakarta yang belum ditagih. Sekolah bisa dipindahkan ke sana,” katanya.
Salah satu dari dua sekolah itu, dia menambahkan, harus tetap ada di kawasan Blok M. Alasannya, kawasan itu pemukiman. “Tetap butuh sekolah,” katanya.
Wanda menilai kerja Pemerintah DKI Jakarta dan sekolah belum optimal dalam menekan tawuran di dua sekolah elite ini. “Kalau optimal, tidak mungkin sampai jatuh korban begini,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah siswa SMA 70 menyerang siswa SMA 6 di Bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012. Sebelumnya, kedua siswa sekolah ini juga sudah sering berantem. Akibat penyerangan yang terakhir itu, satu siswa SMA 6, Alawi Yusianto Putra, 15 tahun, tewas dan dua siswa lainya terluka.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Terpopuler:
Jokowi-Basuki Akan Kembangkan Kereta Api
KPAI: Tawuran Menampar Dunia Pendidikan
SMA 6 Minta Polisi Usut Tuntas Tawuran di Bulungan
Penumpang Keluhkan Tarif Commuter Line Naik
Sketsa Pelaku Pembunuh di Taman Sari Disebar