TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok bersama Dinas Pendidikan Kota Depok akan menggelar pertemuan akbar bagi para pelajar yang langganan terlibat tawuran pada 12-13 Oktober 2012. "Kegiatan temu pelajar tersebut akan menelurkan sebuah ikrar untuk tak lagi terlibat tawuran," kata Kepala Polresta Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni , Kamis, 11 Oktober 2012.
Secara kuantitas dan kualitas, kata dia, tawuran pelajar di Depok meningkat. Buktinya adalah tewasnya seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Panmas Depok, Dedi Triyuda, dalam tawuran 12 September 2012 lalu serta ditemukannya bom molotov pada kelompok siswa yang hendak tawuran. "Harus ada kerja sama menangani ini. Bukan pekerjaan Diknas saja. Ini tanggung jawab bersama," kata Mulyadi.
Temu pelajar akan digelar di Panti Asuhan Wisma Karya Bhakti Yayasan Otista, Jalan Curug. Menurut Mulyadi, sebanyak 12 SMU-SMK akan ikut dalam acara yang digelar pada Jumat dan Sabtu itu. "Acara ini bersifat outbond, pembinaan mental, dan pembangunan kerja sama tim," kata Mulyadi.
Dia menjelaskan, peserta dalam kegiatan itu diprioritaskan bagi siswa sekolah yang bermasalah. "Dengan target peserta 200-300 pelajar yang sering tawuran," katanya. Dia memastikan akan ada jalinan silaturahmi baru antarpelajar yang sering tawuran. "Malamnya akan ada api unggun, renungan suci, dan ikrar."
ILHAM