TEMPO.CO, Tangerang - Sekitar seribu buruh berunjuk rasa di PT Panarub Dwi Karya Benoa--produsen sepatu olahraga merek Adidas--Pabuaran, Karawaci Tangerang, Kamis, 19 Oktober 2012. Mereka menuntut perusahaan membayar rapelan gaji yang selama tiga bulan tidak dibayarkan, mempekerjakan kembali buruh yang dipecat sepihak, dan membebaskan Omih--buruh yang sepekan di penjara--dari semua tuntutan hukum.
Manajemen perusahaan menjawab aksi itu dengan unjuk rasa tandingan. Manajemen memerintahkan buruh yang tengah bekerja menggelar aksi di dalam lingkungan pabrik. Tak ayal, kericuhan pun terjadi. Dua kubu buruh saling lempar batu. "Sekurangnya tiga orang luka kena pecahan batu dan besi. Ada yang patah tangan," kata Ketua Umum DPP Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI), Rudi HB Daman, di lokasi.
Rudi menyesalkan sikap perusahaan yang dinilai tidak sensitif. Manajemen justru sengaja membenturkan buruh yang masih aktif dengan mereka yang dipecat. "Bahkan, perusahaan juga menyewa orang bayaran untuk melawan buruh yang berunjuk rasa di luar pabrik," kata Rudi.
Hingga berita ini dilaporkan, sudah puluhan buruh yang terluka akibat insiden itu. Belum diketahui nama-nama mereka karena masih didata.
Manajer Humas Panarub, Subroto Santoso, yang dihubungi Tempo melalui telepon menyatakan, ada puluhan buruh luka berada di dalam pabrik. "Kami tidak bisa membawa keluar karena dihadang buruh yang di luar. Kondisinya parah. Ada yang bocor kepalanya. Kami masih mendata korban," kata Subroto.
AYU CIPTA
Berita populer:
Berbikini, Novi Amilia Suka Lari-lari di Apartemen
Didukung Dahlan, Jokowi Urus Monorel Hingga Kopaja
Ditahan, Nikita Mirzani Menangis
Model Novi Amilia Langganan Dibopong Satpam
Kenapa Istilah Ciyus, Miapah Populer?
Begini Proyek Monorel Joko Widodo