TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Soerjowati, mengatakan target pemenuhan 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) sampai 2018 sulit tercapai. "Untuk mencapai 1 persen lahan saja susah dicapainya. Sampai saat ini, pencapaian tertinggi pertamanan itu 27 hektare pada 2007, " ujar Catharina kepada Tempo, Ahad, 4 November 2012.
Catharina mengungkapkan, sejak 2000 hingga 2011, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sudah berhasil membebaskan lahan seluas 80 hektare untuk dijadikan RTH. "Bukan karena prestasi Pertamanan enggak bagus ya, tapi UU Tata Ruang itu kan baru keluar 2007. Tahun 2000 belum ada, dan mungkin anggaran saat itu belum sebesar sekarang, " ujar Catharina.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertekad memenuhi target 30 persen RTH dari luas wilayah Jakarta dalam 5 tahun masa kepemimpinannya. Saat ini luas daratan Jakarta 661,52 kilometer persegi dengan lautan 6.977,5 kilometer persegi. Artinya, pada 2018, RTH di Jakarta harus mencapai 198,7 kilometer persegi.
Saat ini, Jakarta baru mampu memenuhi 10 persen atau 66,1 kilometer persegi lahan untuk RTH, sehingga luas wilayah yang ditargetkan Jokowi tinggal sekitar 20 persen lagi atau 132,2 kilometer persegi.
"Sekarang hampir 10 persen, nanti targetnya public sama traffic. Ya nanti kami akan targetkan memenuhi 30 persen ruang terbuka hijau, " ujar Jokowi usai menghadiri Hari Tata Ruang di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 4 November 2012.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mewajibkan setiap kota menyediakan minimal 30 persen dari luas wilayah kota. Peraturan ini kemudian diaplikasikan ke dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2011-2030.
Catharina menambahkan, saat ini Jakarta sedang berusaha menyediakan 1.000 taman di 250 kelurahan. "Sebenarnya, minimal satu kelurahan ada satu taman, kalau bisa dua taman. Nah, yang 500 taman sisanya itu dikhususkan di daerah kumuh, namanya Taman Interaktif, " ujar dia. Ia menyebutkan, 1.000 taman ini bukan taman-taman besar, tetapi taman yang luasnya berkisar 200-2.000 meter persegi.
Meski begitu, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi target sang Gubernur. Salah satu caranya, Pemerintah DKI Jakarta memasang iklan di surat kabar untuk mencari warga yang bersedia menjual lahannya. "Kalau sudah terkumpul ada lahan yang bisa dibeli, baru nanti kami ajukan anggarannya," ujarnya.
TRI ARTINING PUTRI