TEMPO.CO, Depok - Lebih dari 30 rumah di Perumahan Bukit Cengkeh II, Depok, direndam banjir sekitar 1,2 meter. Luapan air merendam rumah penduduk di RT 6 di RW 16 dan RT 10 RW 2 karena turap di bantaran Kali Laya jebol.
"Air mulai meluap sekitar pukul 12 malam, dan puncaknya pada pukul 2 pagi," kata Wakil Ketua RW 16, Waluyo, di lokasi banjir, Selasa, 13 November 2012.
Berdasarkan pantauan Tempo, perumahan warga di dua RT tesebut berada di antara Kali Laya dan Kali Jantung, yang masing-masing selebar 2 meter. Posisi Kali Laya memang membawahi rumah warga sehingga air dari jebolan kali langsung masuk rumah warga. "Air dari Kali Laya mengalir ke Kali Jantung dan masuk rumah warga," katanya.
Menurut Waluyo, kejadian serupa sudah sering terjadi ketika musim penghujan datang. Namun, kata dia, pengembang perumahan maupun Pemerintah Kota Depok tidak pernah menanganinya dengan serius. Menurut dia, kasus ini terjadi karena Kali Laya dan pembangunan rumah yang tidak menghitung pembuangan air.
Waluyo mengatakan, setiap tahun, Pemerintah Kota Depok selalu mengalokasikan dana Rp 4-5 miliar. Tapi, kata dia, penanggulangan banjir Kali Laya tidak pernah maksimal. "Pengerjaannya selalu terlambat. Mereka akan mulai bekerja setelah ada hujan," katanya.
Baca Juga:
Turap ini sudah tiga kali jebol, sekali pada 2011 dan dua kali pada November ini. Kasus terakhir paling parah. Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto, mengatakan, banjir disebabkan oleh penanganan yang kurang komprehensif. Dia membenarkan bahwa alokasi anggaran untuk penanggulangan banjir Kali Laya mencapai Rp 5 miliar per tahun. Namun tidak selesai hingga saat ini. "Untuk pembuatan turap hanya Rp 300 juta," kata dia.
ILHAM TIRTA