TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penanganan longsor di Cilebut, Bogor membutuhkan waktu satu bulan.
"Rencana relokasi rumah warga baru akan dirapatkan minggu depan antara PT KAI dan pihak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya," ujarnya, Jumat, 23 November 2012.
Berdasarkan data terakhir BNPB, 22 rumah rusak, 18 di antaranya rusak berat karena terkubur tanah. Adapun rumah-rumah tersebut milik 25 keluarga, dengan 96 jiwa. "Semuanya sudah diungsikan," ujar Sutopo.
Saat ini BNPB berkoordinasi dengan TNI dan pihak terkait dalam penanganan darurat. "Kami sudah mendirikan tenda dan memberikan bantuan logistik bagi para korban," katanya.
Tanah longsor di lintasan rel kereta Kilometer 45, Cilebut, Kabupaten Bogor, menyebabkan kereta tujuan Bogor hanya beroperasi hingga Stasiun Bojonggede. Akibatnya, penumpang tak bisa naik dari Stasiun Cilebut dan Bogor.
Menurut Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI, Sugeng Priyono, longsor sepanjang 100 meter di jalur rel tersebut disebabkan meluapnya Sungai Kalibaru, Cilebut. Air bah masuk ke lintasan rel dan menyebabkan tanah tebing setinggi sekitar 12 meter ambrol.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...
Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo...
Diminta Jokowi Naikkan Anggaran, Lurah Grogi
Basuki Ahok Minta Diajari Hitung Premi Askes
Jokowi Tetapkan UMP DKI Rp 2,2 Juta