TEMPO.CO,Depok – Pengembang Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), PT Trans Lingkar Kita Jaya, akan merelokasi SD Negeri Kemirimuka II dan III, Beji, Kota Depok, secepatnya. "Diusahakan awal Maret pekerjaan konstruksi bisa dimulai," kata Direktur Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya, Hilman Muksin, kepada Tempo, Senin, 7 Januari 2013.
SDN Kemirimuka II akan direlokasi ke Jalan Belimbing, dan SDN Kemirimuka III ke Jalan Kedondong. Kedua sekolah yang terkena proyek pembangunan jalan tol Cijago itu belum mendapat kejelasan soal waktu pemindahan.
Baca Juga:
Karena terkatung-katung, ruangan kelas kerap bocor dan masyarakat di sekitarnya sekolah telah pindah seiring rumah merekan telah dibebaskan. Karena itu, para guru khawatir tahun ajaran baru ini tak mendapat murid.
Menurut Hilman, semua bahan relokasi sudah siap. Namun, kendala yang dihadapi adalah negosiasi harga lahan tempat baru SDN yang belum kelar. "Sudah siap untuk relokasi, namun tanah penggantinya masih tahap negosiasi," katanya.
Hilman mengatakan, pihaknya sengaja ingin membangun gedung sekolah pengganti yang tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah yang lama. Setidaknya masih dalam satu Kelurahan. Hal itu untuk memungkinkan para murid tidak pindah karena merasa kejauhan. "Areal relokasi SD musti sekitar (tempat) awal," katanya.
Baca Juga:
Pencarian lokasi lahan dan negosiasinya, kata dia, merupakan tanggung jawab Tim Pengadaan Tanah (TPT) dan Panitia Pembebasan Tanah (P2T) tol Cijago dari Pemerintah Kota Depok. Setelah itu TPT akan menyampaikan Surat Permintaan Pembayaran (SPT) kepada PT TLKJ. "TLKJ hanya menunggu SPP dari TPT," katanya.
Kepala SDN Kemirimuka II, Suryadi, khawatir denga target PT TLKJ itu. "Kalau Maret, saya was-wasnya tidak selesai pada penerimaan siswa baru bulan Juni," kata Suryadi. Padahal, mereka menargetkan minimal ujian akhir siswa kelas VI pada Mei.
Kepala SDN Kemirimuka III, Sukarsih, menyambut lega permasalah itu. Pasalnya, sampai sekarang pihaknya masih bertanya-tanya kapan tanah untuk sekolah mereka dibayarkan. "Kalau di sini (Kemirimuka III) memang belum dibayar," katanya. Walaupun sudah sangat terlambat, yang penting pembangunan bisa dimulai. "Kalau besok enggak dibangun, kita tak dapat murid. Kita dijanji-janjikan terus, mudah-mudahan ini kabar baik."
ILHAM TIRTA