TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim Badan SAR Nasional (Basarnas), Rabu siang, 16 Januari 2013, kembali mencari Yuliana, remaja berumur 17 tahun yang terseret arus saat berenang di Kali Cikeas, Bojong Kulur, Bogor, kemarin, Selasa, 15 Januari 2013.
Hingga kini, tim SAR belum berhasil menemukan korban setelah menyisir sepanjang 1 kilometer dari lokasi tenggelamnya Yuliana. Pencarian mulai dilakukan pada tengah malam dan dilanjutkan pagi tadi. "Pohon tumbang dan batang-batang kayu di sepanjang areal menghambat usaha pencarian karena tidak bisa ditembus," kata Joko, Humas Basarnas, yang memantau pencarian di lokasi.
Yuliana, remaja asal Majalengka ini, tenggelam sekitar pukul 14.00, saat ia bersama teman-temannya berenang di sungai itu. Yuliana, yang tinggal di Yayasan Khazanah Kebajikan, ingin berenang karena tertarik saat melihat empat temannya bermain air di Kali Cikeas. Saat itu, kondisi kali sedang meluap dan hampir menyentuh bibir tanggul.
Dengan seorang teman, Yuliana menyusul masuk untuk berenang ke kali. Lalu, bersama lima temannya, mereka berusaha menyeberangi kali.
Menurut Amir, Kepala Rumah Tangga Yayasan Khazanah, Yuliana tidak mahir berenang. Jadi, ketika kecapaian di tengah kali dan terseret di pusaran air, ia tenggelam. Yuliana adalah siswa Sekolah Menengah Atas Bina Mulia, Bambu Item, Bogor.
Sumber Tempo mengatakan, dalam dua hari terakhir ini, Yuliana memperlihatkan ketertarikannya pada kematian. Pasalnya, dalam dua malam terakhir, di yayasan yang berada di perumahan Villa Nusa Indah I ini, diadakan pengkajian surat Al-Muluk. Selama itu juga, Yuliana paling aktif bertanya bagaimana cara menghadapi saat ajal datang menjemput.
Walau baru dua bulan tinggal di yayasan tersebut, Yuliana pernah mengaku betah tinggal di sana. Keluarganya sempat meminta dia kembali ke Majalengka untuk disekolahkan di sana, tapi ia menolak.
RULLY KESUMA