TEMPO.CO , Jakarta -- Sejumlah kantor dan sekolah di Jakarta diliburkan pada Kamis, 17 Januari 2013, akibat banjir yang merendam berbagai kawasan ibu kota. Namun tak semua karyawan bergembira karena bisa pulang. Salah satunya Miswa, 20 tahun, perempuan yang bekerja di usaha sarang burung walet, Teluk Gong, Jakarta Utara.
Dia bersama sembilan orang kawannya bermaksud pulang ke Bogor setelah tempat kerjanya diliburkan karena terendam banjir. Perjalanan pun berhasil ditempuh hingga Grogol, Jakarta Barat. Tadinya, rombongan perempuan muda itu bermaksud naik bus dari terminal Kalideres. “Tapi
sampai sini (Grogol) ternyata enggak ada bus ke Kalideres karena banjir,” katanya dengan raut kecewa.
Rombongan itu tadinya nekat ingin menumpang truk ke Kalideres, namun tak ada truk yang berani menembus banjir yang menghadang sepanjang jalan menuju Kalideres. Akhirnya mereka memutuskan berjalan kaki menembus banjir di depan mall Citraland menuju Slipi, tempat bus
tujuan Bogor berada.
Nasib serupa juga menimpa Susi, 25 tahun, seorang karyawan bank swasta yang berkantor di Grand Indonesia. “Saya sudah menembus banjir, hujan, basah kuyup, ternyata sampai kantor kosong,” katanya, Kamis. Sang atasan akhirnya memutuskan untuk memulangkan karyawan karena banjir yang semakin tinggi di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
“Tapi saya enggak berani pulang, teman yang nekat juga hampir terjebak karena arus air yang deras sampai harus dibantu polisi,” katanya. Dia akhirnya memutuskan menunggu di kantor.
Sejumlah kantor akhirnya memang meliburkan pegawainya karena banjir. Di Jalan Kyai Tapa misalnya, sejumlah bank dan dealer kendaraan motor terlihat tutup karena banjir merendam area kantor atau jalan di depannya hingga sekitar 100 sentimeter.
ANGGRITA DESYANI