TEMPO.CO, Jakarta - Karangan bunga berisi ucapan dukacita atas meninggalnya Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Firman Gani, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, berderet di sekeliling rumah duka di Jalan Panglima Polim IV, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 September 2013.
Karangan bunga itu antara lain berasal dari sejumlah jenderal purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia, seperti Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Jenderal Purnawirawan Ruslan Abdul Gani. Tampak pula karangan bunga kiriman Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Suasana rumah duka sudah terlihat sepi dari pelayat. Hanya beberapa orang yang tampak hendak mengangkat kerangka besi tenda di halaman rumah duka. "Sudah sepi mas. Semua keluarga mengantar pemakaman Bapak ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata," kata seorang pesuruh di rumah duka kepada Tempo.
Jenazah diberangkatkan ke Kalibata sekitar pukul 15.30 WIB setelah upacara pelepasan setengah jam sebelumnya. Upacara pelepasan dari rumah duka dipimpin Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Ketiga anak laki-lakinya serta istri ikut mengantar jenazah ke peristirahatannya yang terakhir.
Menurut pesuruh rumah yang enggan menyebut nama ini, di rumah duka akan digelar tahlil selama tujuh malam. "Nanti malam hari pertamanya," katanya. Kabar duka ini, kata pesuruh rumah ini, memang sangat mengejutkan. "Kursi-kursi juga belum sempat ditata. Tenda juga baru dipasang," katanya.
Jenazah mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol (Purn) Firman Gani tiba di rumah duka di Jalan Panglima Polim IV Nomor 12 Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Januari 2013. Jenazah Firman Gani tiba di rumah duka sekitar pukul 12.30 WIB dengan menggunakan mobil jenazah rumah duka Rumah Sakit Pusat Pertamina B 1073 BIX.
Firman Gani bin H Harun Gani Abdul Roni meninggal sekitar pukul 09.55 di RSPP, Sabtu, 19 Januari 2013, setelah dua hari menjalani perawatan. "Setelah dirawat selama dua hari, tadi pagi sekitar pukul 10.00 telah meninggal dunia di RSPP karena sakit stroke," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwan, melalui sambungan telepon.
Firman Gani merupakan penggagas berdirinya Densus 88 Antiteror Polri. Satuan ini diresmikan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani pada 26 Agustus 2004. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian.
DAVID PRIYASIDHARTA