Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Bantah Rumah Sakit Menolak Pasien Dera  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Nafsiah Mboi. TEMPO/Yohanes Seo
Nafsiah Mboi. TEMPO/Yohanes Seo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan membantah 10 rumah sakit menolak menangani bayi Dera.  “Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Fatmawati, dan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, mengaku tidak pernah menolak pasien bayi atas nama Dera,” begitu bunyi siaran pers Kementerian Kesehatan, Senin.

Pihak rumah sakit membenarkan telah memberi keterangan kepada pihak keluarga pasien yang datang untuk menanyakan ruang neonatal intensive care unit (NICU), bahwa ruang tersebut penuh. “Tidak diterimanya rujukan pasien tersebut disebabkan keterbatasan alat, dalam hal ini fasilitas ruang NICU, bukan karena pasien membawa Kartu Jakarta Sehat (KJS).”

Tiga Rumah Sakit tidak menolak pasien dan tidak pula meminta uang muka kepada keluarga pasien. Pernyataan itu dikeluarkan Kementerian usai pertemuan dengan Direktur Medik dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, dan RSAB Harapan Kita, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 18 Februari 2013.

Kementerian diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK), Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada,  menyatakan berdasarkan keterangan dari pihak RSAB Harapan Kita pada Selasa (12/2) dengan membawa pengantar dari RS Zahirah yang ditujukan kepada Omni Hospital, oleh perawat diinformasikan bahwa ruang NICU RSAB Harapan Kita berjumlah 10 tempat tidur (TT), dalam kondisi penuh.

Selanjutnya, keluarga pasien datang ke RSUPNCM Sabtu (16/2) pukul 14.20 WIB dengan membawa rujukan tanpa pasien. Ruang NICU RSUPNCM berkapasitas 10 TT juga dalam kondisi penuh. Bahkan, saat itu terdapat antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang juga membutuhkan ruang NICU.

Demikian pula dengan kondisi ruang NICU di RS Fatmawati, yang berkapasitas hanya 3 TT, juga dalam keadaan penuh dan terdapat antrian pasien yang membutuhkan ruang NICU.

Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) RS, jika terdapat pasien yang membutuhkan perawatan NICU datang ke RS, pasti akan diberikan pelayanan. Apabila ruang NICU penuh, diupayakan untuk mendapatkan RS Rujukan yang dapat memberikan pelayanan NICU. Selama belum mendapatkan rujukan, pasien akan mendapatkan pelayanan dan perawatan di IGD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya tindak lanjut, diantaranya adalah Penguatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), serta prioritas pengembangan fasilitas NICU di Rumah Sakit.

Bayi kembar atas nama Dera dan Dara, putri pasangan Eliyas dan Lisa (20), warga Jalan Jati Padang Baru, RT 14/6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, lahir melalui caesar pada Minggu (10/2) pukul 23.30 WIB di RS Zahirah. Terlahir pada usia kehamilan 32 minggu dengan berat badan (BB) masing-masing adalah 1.000gr dan 1.450gr.

Keduanya lalu dimasukkan ke dalam inkubator dan dirawat di ruang perinatologi. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, pada bayi dengan BB 1000gr, pihak RS Zahirah menemukan adanya kelainan pada kerongkongan (atresia esofagus).

Berdasarkan informasi dari RS Zahirah, meskipun pihak keluarga sempat menolak untuk dirujuk karena khawatir dengan masalah pembiayaan, pihaknya telah menghubungi beberapa RS untuk merujuk, namun mendapat jawaban kalau ruang NICU penuh. Di tengah proses pencarian tersebut, pada Sabtu (16/2) sekira pukul 18.00 WIB pasien bayi atas nama Dera meninggal dunia. Sementara saudari kembarnya, Dara, hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.


RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

Foto bayi kembar Jayred dan Jayden korban dugaan mal praktek RS OMNI di tangan ibunya Juliana Dharmadi. TEMPO/Dwianto Wibowo
RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.


BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

RSUD Pasar Minggu, Jakarta, 4 November 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .


Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.


RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.


Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.


BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

REUTERS
BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.


Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Ilustrasi bayi dalam inkubator. shutterstock.com
Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.


Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.


Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.