TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat perkotaan Yayat Supriatna meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo segera merampungkan peraturan soal penataan jaringan utilitas bawah tanah. Menurut Yayat, peraturan ini berguna untuk mendukung pembangunan terowongan jaringan utilitas bawah tanah (ducting) yang ada di kawasan Blok M.
"Peraturan tersebut adalah payung agar nanti jelas bagaimana sistem sewa antara pemerintah dan pelaku usaha," kata Yayat kepada Tempo, Jumat, 1 Maret 2013. Saat ini Pemerintah sedang mengebut pembangunan jaringan bawah tanah tersebut, sehingga diharapkan rampung pada akhir 2013.
Yayat mendukung pembangunan jaringan ini. Alasannya, selain memliki nilai ekonomis sebagai pendapatan daerah, juga ada nilai tata kota di dalamnya. Dengan adanya ducting ini maka sistem drainase akan lebih bekerja maksimal.
"Selama ini pemasangan kabel yang serampangan malah memperburuk jaringan drainase dalam kota," kata dia. Apa lagi hingga sekarang belum ada peraturan soal penataan pemasangan jaringan bawah tanah. "Sehingga banyak pengembang asal pasang."
Hal ini juga bisa merusak struktur jalan dalam kota. "Para pengembang ini jadi asal-asalan bongkar pasang sehingga jalan ikut rusak," katanya. Dia berharap proyek di kawasan Blok M ini bisa menjadi percontohan.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengebut proyek pembangunan jaringan utilitas bawah tanah (ducting) yang menghubungkan antarblok di kawasan niaga Blok M, Jakarta Selatan.
Diharapkan, terowongan sepanjang 1,35 kilometer senilai Rp 16,9 miliar ini rampung pada akhir tahun ini. "Proyek ini akan menjadi yang pertama dikelola pemerintah di Jakarta," kata Kepala Suku Dinas Jalan Jakarta Selatan, Yayat Hidayat.
Memang, kata dia, sistem ductinng seperti ini sudah dibangun di kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD), namun dibangun dan dikelola oleh pihak swasta.
Terowongan ini akan ditanam di enam titik di kawasan Blok M. Yakni Jalan Melawai 3, Melawai 4, Melawai 4A, Melawai 5, Melawai 9, Melawai 9A dan sebagian Jalan Iskandarsyah.
Secara fisik terowongan yang akan ditanam tersebut terdiri dari kotak berbentuk kubus yang dirangkai. Terowongan memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 2 meter. Di dalam terowongan itu akan dipasang berbagai jaringa utilitas, seperti saluran air, jaringan PLN, telepon, dan serat optik.
Di antara jaringan tersebut tersedia 15 kotak distribusi yang tersebar di Jalan Melawai 3, 4, 5, dan 9. Fungsinya untuk menyalurkan jaringan kepada pelaku usaha yang menyewa. "Jadi nanti tidak perlu ada galian baru jika akan ada penambahan jaringan, pelaku usaha tinggal colok saja ke blok distribusi," kata Yayat.
SYAILENDRA