TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana melakukan pelebaran pada lajur tol Kapuk-Pluit untuk mengatasi kemacetan sepanjang Angke hingga Kapuk. "Kira-kira empat bulan ke depan mulai dibangun, kira-kira menambah dua lajur sepanjang satu kilo," kata Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 10 Maret 2013..
Namun begitu, ia belum bisa menyebutkan nilai investasinya. "Masih dihitung, dalam waktu dekat baru selesai perhitungan," katanya. Ia pun yakin pelebaran ini tidak akan mendapat banyak masalah. "Soalnya, tanahnya tanah Jasa Marga dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (anak usahanya)," katanya.
Data Jasa Marga menunjukkan, pada jam puncak sekitar pukul 16.00-18.00, kecepatan rata-rata kendaraan dalam kemacetan di wilayah Angke sampai dengan Kapuk (Off Ramp PIK) hanya berkisar 20-40 kilometer per jam. Kendaraan yang melintasi jalan tersebut juga cukup padat, sekitar 6.199 kendaraan per jam dengan V/c rasio (perbandingan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan) sekitar 0,9.
Dengan dilebarkannya jalan ini, Jasa Marga berharap ada pengurangan kemacetan hingga 30 persen. "Mempercepat waktu tempuh dan memperpendek antrean," katanya.
Dengan adanya pelebaran ini, Jasa Marga juga berencana melakukan relokasi pada gerbang tol Pluit 1 yang secara otomatis juga akan memundurkan Off Ramp PIK. Hal ini dilakukan agar dapat mengurai kemacetan di gerbang tol Kapuk sampai dengan SS Pluit.
Data Jasa marga menunjukkan, pada pagi, siang, dan sore, kecepatan kendaraan di wilayah KM 20+600 sampai 19+400 biasanya rata-rata hanya 5-10 km/jam. Volume kendaraan yang melintas juga cukup padat, sekitar 5.650 kendaraan per jam dengan V/c rasio 0,9.
ANANDA PUTRI