TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menemukan adanya pola yang berkembang di dalam dunia preman. "Para preman ini berkembang mengikuti zaman," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, pada Kamis, 14 Maret 2013.
Sebagai contoh, menurut Rikwanto, ada preman yang tadinya kecil-kecil kemudian bergabung dan membentuk organisasi kemasyarakatan. Dari organisasi ini kemudian mereka membangun jaringan bisnis hitam sendiri.
Kemudian, ada juga preman yang bisa memanfaatkan media massa untuk menunjukkan eksistensi mereka. Tipe ini biasanya mengandalkan kedekatan dengan orang-orang tertentu agar bisa tampil.
"Preman yang hobi tampil ini biasanya mengaku sebagai tokoh masyarakat atau semacamnya," kata Rikwanto. Jenis ini lemah dalam kekuatan massa.
Selanjutnya, ada preman yang juga masuk jalur politik. Tujuannya, bermacam-macam, yang paling sering adalah untuk mengamankan bisnisnya. "Tapi preman yang masuk ke jalur politik biasanya atas nama pribadi mereka, tidak membawa nama organisasi," ujar Rikwanto.
SYAILENDRA
Berita Populer
Inilah Asal-usul Julukan Hercules
Hukum Pemilik Vila Liar, 10 Tahun Penjara
Kantor Tempo Diserang
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar
Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun
Ahok Ancam Perokok Tak Bisa Berobat Gratis